Kompol Jhony Andrijanto Bersaksi, Brigjen Prasetijo Utomo: Terima Kasih Sudah Jadi Pengkhianat
Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri Kompol Jhony Andrijanto dicap sebagai pengkhianat oleh Brigjen Prasetijo Utomo
Kompol Jhony Andrijanto Bersaksi, Brigjen Prasetijo Utomo: Terima Kasih Sudah Jadi Pengkhianat
TRIBUNBATAM.ID - Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri Kompol Jhony Andrijanto dicap sebagai pengkhianat oleh Brigjen Prasetijo Utomo.
Kompol Jhony Andrijanto dihadirkan sebagai saksi kasus surat jalan palsu yang dipakai Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra bepergian selama di Indonesia.
Baca juga: Brigjen Prasetijo Melawan, Dodi Jaya Dituduh Terbitkan Surat Jalan Koruptor Kakap Djoko Tjandra!
Baca juga: Kejagung Sebut Sesuai SOP Jamuan Makan Besar Brigjen Prasetijo dan Irjen Napoleon di Kejari
Di hadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jhony menjelaskan dirinya diperintah untuk membakar surat jalan tersebut.

Ia mengatakan awal mula perintah membakar surat jalan datang dari Brigjen Prasetijo Utomo melalui sambungan telepon.
Baca juga: 2 Jendral Polisi Pakai Baju Tahanan, Brigjen Prasetijo Sempat Lambaikan Tangan
Saat itu, Jhony mengatakan bahwa surat asli yang digunakan untuk mengurus perjalanan Djoko Tjandra dari Pontianak ke Jakarta masih tersimpan di dalam mobilnya.
Tapi, seusai mendapat perintah, Jhony langsung membakarnya di pekarangan rumah rekannya bernama Suryana yang berada di Jalan Aria Suryalaga, Bogor, Jawa Barat pada 8 Juli 2020.
Baca juga: Brigjen Prasetijo Utomo Resmi Tersangka Kasus Pelarian Djoko Tjandra, Melanggar Pasal Berlapis
"Betul apa yang memang saya katakan dalam BAP (soal pembakaran).
Jadi, semua saya lakukan karena perintah," kata Jhony.

Lebih lanjut, Jhony mengaku dirinya sempat mendokumentasikan upaya menghilangkan barang bukti tersebut melalui telepon genggamnya.
Dokumentasi pembakaran surat jalan Djoko Tjandra tersebut kemudian diberikan Jhony saat menghadap Brigjen Prasetijo di ruangannya.
Baca juga: Tersangka Brigjen Prasetijo Sempat Ingin Hilangkan Bukti, Perintahkan Bakar Surat Jalan DjokoTjandra
"Jam 2 siang saya ke ruang beliau, saya tunjukkan ke beliau. Saya lihatkan HP saya, 'Izin jenderal, perintah sudah saya laksanakan', (dijawab Prasetijo) 'Oh iya bagus', beliau jawab gitu," ujar Jhony.
Upaya menghilangkan barang bukti ini tertulis dalam surat dakwaan Brigjen Prasetijo.
Hal itu dilakukan untuk menutupi penyidikan pemalsuan yang dilakukan oleh Prasetijo.
Jenderal bintang satu itu juga bermaksud menghilangkan barang bukti yang menerangkan bahwa dirinya bersama Jhony ikut menjemput Djoko Tjandra.
Baca juga: Bikin Malu Polri, Brigjen Prasetijo Utomo akan Dijerat UU Tipikor, Penyidik Selidiki Aliran Uang
Lebih lanjut, Jhony mengatakan tidak mengetahui alasan Brigjen Prasetijo Utomo memerintahkan dirinya membakar dokumen surat jalan Djoko Tjandra itu.

Namun, kata dia, perintah itu muncul usai Brigjen Prasetijo dipanggil Kabareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Pengungkapan Kasus Buron Jangan Cuma Tindak Brigjen Prasetijo Utomo: Enggak Mungkin Dia Sendiri
"Saya tidak tanya tapi beliau menyampaikan, 'saya habis dipanggil Kabareskrim dan menyampaikan ada viral surat tersebut', maka itu beliau menanyakan (soal surat)," ucap Jhony.
Menanggapi kesaksian Jhony, Brigjen Prasetijo sempat bertanya kepada bekas anak buahnya itu dengan sejumlah pertanyaan.
"Kapan saudara tahu surat tersebut viral?" tanya Prasetijo.
Baca juga: BRIGJEN Prasetijo Utomo Akpol 1991, Menurut IPW Seangkatan Krishna Murti, Listyo Sigit dan M Iqbal
"Pada saat saya lapor ke Jenderal.
Tanggal 8 Juli.

Kan Jenderal bilang sendiri, 'Waduh viral nih, saya dipanggil Pak Kabareskrim'," ucap Johny.
Surat jalan yang diduga dipalsukan dalam perkara itu diketahui untuk memonitoring Covid-19 di Pontianak.
Baca juga: Djoko Tjandra Menangis, Ungkap Puluhan Tahun Berusaha Agar Terbebas dari Kasus yang Menjeratnya
Dalam surat itu, jabatan Djoko Tjandra dan Anita Kolopaking ditulis sebagai konsultan, dengan keperluan konsultasi dan koordinasi.
Namun, Johny mengakui bahwa selama di Pontianak, kegiatan monitoring itu tidak pernah ada.
"Saya pada saat itu hanya menerima perintah untuk mendampingi ke Pontianak oleh piminan saya, ya saya otomatis ikut mendampingi pimpinan saya ke Pontianak," ucap Johny.
Baca juga: Praperadilan Irjen Napoleon Ditolak, Bareskrim Polri Lanjutkan Penyidikan Red Notice Djoko Tjandra
Baca juga: Boyamin Saiman Disuap Rp 1 Miliar Usai Lapor ’Bapak Ku Bapak Mu’ Terkait Kasus Djoko Tjandra
Prasetijo lantas menyindir bekas anak buahnya itu terkait kesaksian yang disampaikannya di persidangan.
"Terima kasih Pak Johny, anda sudah bantu saya, atau terbalik, saya bantu membina anda di Biro PPNS.

Terima kasih sudah jadi pengkhianat," kata Prasetijo.
Atas perbuatannya, Brigjen Prasetijo diancam pasal 263 ayat (1) KUHPidana jo Pasal 55 ayat 1 KUHPidana Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana dan atau Pasal 263 ayat (2) KUHPidana Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.
Baca juga: Brigjen Prasetijo Melawan, Dodi Jaya Dituduh Terbitkan Surat Jalan Koruptor Kakap Djoko Tjandra!
Baca juga: Brigjen Prasetijo Melawan, Dodi Jaya Dituduh Terbitkan Surat Jalan Koruptor Kakap Djoko Tjandra!
Ia juga dikenakan pasal 426 ayat (1) KUHPidana jo Pasal 64 ayat 1 KUHPidana. Ketiga, Pasal 221 ayat (1) ke-2 KUHPidana jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.
.
.
.
(*)
Baca berita lain di Google
SUMBER: KOMPAS TV