SADIS, Polisi Bernama Aipda Roni Syahputra Cekik 2 Gadis Muda di Medan hingga Tewas

Pembunuhan terhada dua korban Riska Fitria atau RF (21) dan Aprilia Cinta alias Sinta warga Kota Medan terkuak. Pelaku polisi bernama Aipda Roni

Tribun Batam / ist
Polisi bernama Aipda Roni Syahputra bertugas di Polres Pelabuhan Belawan Polda Sumatera Utara. Aipda Roni Syahputra tersangka pembunuhan dua gadis muda bernama Riska Fitria atau RF (21) dan Aprilia Cinta alias Sinta warga Desa Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumut. 

Pembunuhan dua gadis muda di Medan

MEDAN, TRIBUNBATAM.id - Pepatah lama 'kebohongan itu berlari secepat kilat, satu waktu kebenaran itu akan mengalahkannya' 

Mungkin pepapatah lama ini, cocok gambaran pada kasus pembunuhan yang dialami oleh dua sahabat di Medan, Sumatera Utara.

Meski pelaku bersembunyi dan mungkin berbohong, namun belakangan terkuak kebenaran.

Ya, kasus pembunuhan yang dialami oleh dua sahabat di Medan terkuak pelakunya.

Ternyata, pelakunya adalah oknum Polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua ( AIPDA). Dia adalah Aipda Roni Syahputra. Aipda Roni Syahputra bertugas di Polres Pelabuhan Belawan.

Baca juga: Aipda Roni Saputra Bunuh Aprilia Cinta dan Riska Fitria di Hotel, Pergi Dalam Satu Mobil

Bukan Motif Asmara 

Berdasarkan pemeriksaan, tersangka menghabisi nyawa kedua korban karena merasa sakit hati.

Kedua korban adalah Riska Fitria atau RF (21) dan Aprilia Cinta alias Sinta warga Desa Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, dan Sinta. Keduanya bertetangga dan berteman.

Mereka ditemukan tewas di tempat yang berbeda pada Senin (22/2/2021) pagi.

Salah satu lokasi penemuan mayat ABG di semak-semak pinggir Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) Medan-Tebing Tinggi, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Sergai, pada Senin (22/2/2021) dini hari.

Baca juga: Dugaan Pembunuhan Dua ABG di Medan, Polisi Ungkap Penyebab Kematian Riska Fitria dan Aprilia Cinta

Mayat ini pertama kali ditemukan sopir truk yang melintas dalam posisi tertelungkup. Saat itu tak ditemukan satu pun identitas korban.

Hasil autopsi di RSUD Sultan Sulaiman Sergai, diketahui identitas korban bernama Riska Fitria, ABG perempuan berusia 21 tahun asal Desa Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan.

Saat bersamaan, ditemukan juga mayat perempuan muda memakai berbaju loreng harimau di Kelurahan Pulau Brayan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.

Hasil penyelidikan, identitas korban bernama Sinta. Dia merupakan tetangga Riska Fitria yang ditemukan tewas di Jalinsum Sergai.

Dilansir oleh TribunMedan, Kamis (25/2/2021) setelah dilakukan penyelidikan oleh polisi, baru diketahui pelaku adalah Aipda Roni Syahputra.

Baca juga: Dapat Ancaman Pembunuhan, Ini Kondisi Terbaru Amanda Manopo, Manajer: Kasihan

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan menjelaskan, korban Riska Fitria merupakan pekerja harian lepas di Polres Belawan tempat Aipda Roni Syahputra bertugas.

Kendati demikian, Nainggolan mengungkapkan motif pembunuhan bukan dilatarbelakangi masalah asmara.

Namun karena sakit hati pelaku pada korban.

"Sakit hati, hanya sakit hati karena si korban itu pegawai harian lepas di Polres Belawan bukan hubungan cinta, mungkin adalah masalahnya," bebernya.

Baca juga: Kapolda Sumut Marah Besar Setelah Tahu Pelaku Pembunuhan 2 Gadis Adalah Anak Buahnya Sendiri

Korban Alami Pelecehan Seksual ?

Terkait dugaan korban mengalami tindak pelecehan seksual, Nainggolan mengaku belum dapat memastikannya.

Pelaku diamankan oleh polisi pada Rabu (24/2/2021).

Sebelumnya kedua korban yang merupakan sahabat itu ditemukan tak bernyawa di lokasi yang berbeda.

Jasad AC ditemukan di Kelurahan Pulo Brayan Kota, Medan Barat.

Sedangkan jasad Riska Fitria ditemukan seorang sopir truk di Jalinsum, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai pada Senin sekira pukul 01.20 WIB.

Baca juga: Kapolri Keluarkan 5 Instruksi, Perketat Pengawasan, Buntut Penembakan Anggota TNI oleh Bripka CS

Dicekik hingga Tewas

Korban pembunan di Jalinsum dan Pulo Brayan
Korban pembunan di Jalinsum dan Pulo Brayan (HO / Tribun Medan)

Oknum Polres Pelabuhan Belawan Aipda Roni Syahputra ternyata mencekik Rizka Fitria dan Aprillia Cinta hingga tewas, karena sakit hati.

Menurut informasi, sakit hati ini dilatarbelakangi karena korban Rizka Fitria mendatangi tersangka oknum Polres Pelabuhan Belawan yang sedang berjaga untuk menanyakan titipan tahanan di Rumah Tahanan Polisi (RTP).

Baca juga: Berikut Fakta Bripka CS Tembak Anggota TNI Pratu RS dan 2 Lainnya hingga Tewas

Tersangka yang berat hati diminta untuk mengecek oleh Fitria, akhirnya enggan melakukan pengecekan.

Kemudian, Rizka Fitria bersama dengan Aprilia Cinta mendatangi tersangka, untuk menanyakan pengecekan tahanan itu, namun terjadi cekcok di antara mereka.

"Ketika korban menanyakan prihal titipannya bersama seorang wanita temannya kepada tersangka, terjadi ketersinggungan hingga membuat oknum tersebut sakit hati," kata Kasubid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Kamis (25/2/2021).

Tersangka yang kesal, kemudian membuat pertemuan dengan Rizka Fitria dan Aprillia Cinta, untuk mempertanyakan mengenai cekcok di Polres Pelabuhan Belawan.

Akan tetapi, pelaku yang tidak tahan lagi akhirnya mencekik satu persatu korban hingga tewas.

Untuk sementara, MP Nainggolan belum dapat menjelaskan di mana lokasi pembunuhan itu terjadi.

Namun, setelah dibunuh, kedua jasad dibuang secara terpisah untuk mengelabuhi polisi, bahwa itu bukan korban pembunuhan.

"Korban dihabisi dengan cara dicekik," kata Nainggolan.

Baca juga: Sepak Terjang Kompol Saiful Anwar, Perwira Polisi yang Bubarkan Relawan FPI saat Banjir Jakarta

Saat ini, sambung Nainggolan, tersangka telah diamankan di Mapolres Pelabuhan Belawan. Aipda tersebut ditangkap di kediamannya kawasan Medan Marelan.

Namun, ketika ditanya lebih jauh, Nainggolan enggan berkomentar. Dia hanya menandaskan, kasus itu akan dirilis pihak Polres Pelabuhan Belawan.

"Ditangkap di rumahnya, kawasan Marelan," pungkas Nainggolan.

Dokter Forensik Ungkap Penyebab Kematian

Dokter Forensik Ungkap Penyebab Kematian Rizka Fitria, Wajah Membiru hingga Penjelasan Rudapaksa

Kasus pembunuhan terhadap Rizka Fitria (21) dan Aprilia Cinta  masih menjadi misteri.

Polisi, mulai dari Polres Serdangbedagai (Sergai), Polrestabes Medan, Polsekta Medan Barat, hingga Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut belum bisa mengungkap apa motif dibalik pembunuhan ini.

Baca juga: Usai Tembak Anggota TNI dan 3 Orang Lainya, Brigadir CS Tenteng Senjata dan Berjalan Keluar Cafe

Namun, dokter forensik RSUD Sultan Sulaiman Sei Rampah, dr Abdul Gafar Parinduri S.PFM mengatakan, bahwa dari hasil autopsi sementara, terdapat luka di tubuh almarhumah Rizka.

Di bagian wajah terdapat luka memar. Kemudian, dugaan sementara korban dihabisi dengan cara dibekap.

“Namanya mau dibunuh, pasti dia (Rizka) meronta. Namun tanda kekerasannya jelas sekali.

Pada bagian wajah, di mulut dan hidung dibekap tandanya tidak bisa bernafas dan membiru mukanya.

Pergelangan tangannya dipegang itu, tapi tidak ada tanda ikatan,” kata Gafar, Selasa (22/2/2021).

Lantas, apakah korban sebelum dibunuh sempat dirudapaksa oleh pelaku, Gafar memastikan bahwa hal itu tidak terjadi.

Hanya saja, kata Gafar, ada luka lama di bagian alat vital korban.

Baca juga: Berikut Fakta Bripka CS Tembak Anggota TNI Pratu RS dan 2 Lainnya hingga Tewas

“Kalau tanda-tanda diperkosa enggak ada, karena pada saat itu dia sedang halangan.

Tapi ada tanda sudah pernah berhubungan, namun itu luka lama, bukan baru,” kata Gafar.

Disinggung lebih lanjut mengenai kondisi jenazah, Gafar memohon maaf.

Dia meminta awak media menanyakan langsung pada aparat kepolisian.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sergai AKP Pandu Winata mengaku belum bisa mengungkap kasus ini.

Dia mengatakan, penyidik masih melakukan pemeriksaan. Hanya saja, hasil pemeriksaan belum bisa diungkap ke publik.

“Sejauh ini kasusnya masih dalam tahap penyelidikan,” terang Pandu.

Terkait kasus ini, sebelumnya jenazah Rizka dan Aprilia ditemukan di lokasi terpisah.

Aipda Roni Saputra Bunuh Aprilia Cinta dan Riska Fitria di Hotel, Pergi Dalam Satu Mobil

Jenazah Rizka ditemukan sopir truk tergeletak di Jalan Lintas Sumatera, persisnya di Lingkungan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).

Saat ditemukan, perempuan yang bekerja sebagai pegawai harian lepas (PHL) Polres Pelabuhan Belawan ini masih mengenakan baju yang dipakai saat meninggalkan rumah sejak Sabtu (20/2) kemarin.

Sementara itu, jenazah Aprilia ditemukan di Jalan Budi Kemasyarakatan, Lingkungan 24, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat.

Lokasi penemuan jasad Aprilia Cinta ini berada tak jauh dari Polsekta Medan Barat.

Kapolsekta Medan Barat Kompol Afdal mengatakan, dalam kasus ini pihaknya sudah memeriksa delapan orang saksi.

Satu di antaranya merupakan petugas kebersihan yang menemukan jenazah Aprilia.

“Kami juga tengah berupaya mengumpulkan rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi penemuan jenazah. Kemudian, tim juga masih menunggu hasil autopsi RS Bhayangkara Medan,” kata Afdal.

Baca juga: Sosok Polisi Pencekik Dua Gadis Muda, Rekam Jejak Aipda Roni Saputra Ternyata Buruk

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Martuasah Tobing juga menyampaikan hal serupa.

Pihaknya belum bisa memberikan keterangan, lantaran jenazah Aprilia masih diautopsi dokter forensik. “Kita tunggu hasil forensiknya ya,” ujar Martuasah.

Informasi diperoleh Tribun Medan, Aprilia Cinta diduga sempat diikat dan dijerat oleh pelaku pembunuhan.

Pasalnya, di pergelangan tangan korban dan di bagian leher terdapat bekas jeratan.

Namun, apa motif di balik pembunuhan ini, polisi tidak bisa menjawab. Di lokasi lain, Tribun Medan sempat mewawancarai kerabat Aprilia bernama Ami.

Dari penjelasan Ami, Aprilia pada Sabtu (20/2) lalu diajak oleh Rizka. Aprilia pamit untuk membeli kertas kado.

“Setelah dia (Aprilia) pergi, kami pun tidak tahu lagi kabarnya. Tiba-tiba beberapa hari kemudian sudah dapat kabar dia meninggal dunia,” kata Ami menitikan air mata.

Ami pun berharap, aparat kepolisian bisa mengungkap misteri pembunuhan ini.

Baca juga: Kalau Bapaknya Meninggal Anaknya Mau Makan Apa? Rintihan Pilu Keluarga Korban Aksi Brigadir CS

Wajah Membiru

Jalan Lintas Sumatera, persisnya di Lingkungan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergai yang menjadi tempat penemuan jenazah Rizka Fitria dikenal cukup sepi.

Selama ini, lokasi tersebut merupakan tempat perhentian para sopir truk.

Tak jauh dari lokasi penemuan jenazah, terdapat warung makan yang dikelola oleh Mutia.

Saat diwawancarai Tribun Medan, Mutia sendiri baru tahu di dekat warungnya ada penemuan mayat setelah diberi kabar oleh juru parkir bernama Budi.

Katanya, di semak-semak dekat truk parkir ada jenazah perempuan.

“Waktu ditemukan itu enggak ada berani yang pegang (jenazah korban), hanya melihat saja dari dekat,” kata Mutia.

Beberapa saat kemudian, barulah polisi datang.

Baca juga: Demo Bonsai di BCS Mall Batam, ASLI Datangkan Para Trainer, Kasih Tips Bagi Pemula

Mutia mengatakan jenazah korban ditemukan Senin (22/2/2021) sekira pukul 01.00 WIB.

Sementara itu, Wina, pekerja di warung makan mengatakan bahwa kondisi jenazah Rizka sudah membiru.

Hanya saja, tidak terdapat ceceran darah atau luka menonjol pada tubuh korban.

Saat ditemukan, kondisi jenazah kakinya di atas dan kepalanya di bawah.

“Mungkin naik mobil itu menurunkan mayatnya, cuma enggak ada nampak pula kami ada mobil berhenti di depan ini,” kata Wina.

Jarak antara penemuan mayat dengan jembatan Sungai Ular hanya sekitar 300 meter.

Pada saat ini banyak orang yang heran mengapa mayat korban lebih dipilih dibuang di pinggir jalan depan usaha rumah makan dibanding di sungai ular. (*)

BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS, klik di sini

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul VIDEO: Pembunuhan 2 Sahabat di Medan Terungkap, Pelaku Ternyata Oknum Polisi

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved