KEPRI TERKINI
Gubernur Kepri Minta TPID Jaga Inflasi Tetap Rendah dan Stabil
Gubernur Kepri menyebut pandemi covid-19 berdampak pada perkembangan ekonomi Kepri melambat.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
"Selama masa pandemi Covid-19 sampai dengan tahun 2021, Kepri telah mengalami beberapa bulan deflasi.
Hal ini bukan mencerminkan terjadinya penurunan harga melainkan lebih dikarenakan rendahnya daya beli masyarakat dan rendahnya demand barang dan jasa," ujar Gubernur.
Untuk mengendalikan inflasi di Kepri, Gubernur berharap agar TPID fokus menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga, terutama barang kebutuhan pokok. Untuk itu perlu lebih banyak kerja di lapangan/daerah untuk mengatasi kendala produksi dan distribusi.
Selain itu, TPID harus proaktif mendorong sektor ekonomi agar tumbuh makin produktif dengan mendorong peningkatan produktivitas petani dan nelayan, serta memperkuat sektor UMKM untuk bertahan dan naik kelas.
"Upaya-upaya penguatan peran UMKM pangan dalam ekosistem ekonomi secara terintegrasi disertai adaptasi pemanfaatan teknologi digital perlu terus diperluas dari hulu sampai hilir termasuk akses pasar yang lebih luas bagi UMKM pangan," katanya.
Baca juga: Istri Gubernur Kepri Temui Pengurus BMKT Karimun, Harapkan Sinergitas Daerah
Baca juga: Konsul Amerika Serikat untuk Sumatra Temui Gubernur Kepri, Terkesan dengan Teh Tarik
TPID juga agar melakukan monitoring indikator utama perekonomian daerah secara realtime, serta melakukan identifikasi potensi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi rantai nilai lokal (Local Value Chain), sebagai strategi baru dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi di daerah.
Terakhir, kata Gubernur, kunci dari pengendalian inflasi adalah berpedoman pada 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
"Hal ini pun jika tidak ditambah dengan unsur Kesadaran dari kepala daerah dan jajarannya tentang pentingnya pengendalian inflasi maka dipastikan tidak akan ada implementasi kebijakan program 4K, dan jika pun ada maka program 4K tersebut tidak akan berjalan seperti yang diharapkan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Wilayah Kepri Musni Hardi K. Atmaja mengatakan, kerja pokok TPID adalah menjaga agar inflasi daerah bisa tetap rendah dan stabil sehingga daya beli masyarakat bisa dijaga.
Secara umum, kata Husni, TPID Kepri dinilai telah berhasil mengendalikan inflasi. Hal ini bisa dilihat dari tren yang semakin rendah sejak tahun 2017 di angka 4.02 peren.
Baca juga: Layanan Tes Antigen di Klinik Nagoya Batam Sepi, Dampak Kebijakan Gubernur Kepri?
Baca juga: Gubernur Kepri tak Ingin Gegabah Buka Travel Bubble, Cemaskan Masuknya Varian Baru
Kemudian 2018 turun di angka 3.47 persen, kemudian turun lagi menjadi 2.03 persen di 2019 dan terakhir menjadi 1.10 persen.
"Inflasi yang terjadi di Kepri dipengaruhi oleh faktor menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi COVID19.
"Kita harus tetap bersyukur, karena walaupun ditengah pandemi covid-19.
Namun tingkat inflasi di Kepri masih bisa tetap terkendali," tutupnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Kepri