BATAM TERKINI
CURHAT Kepala Sekolah SMAN 1 Batam, Ngaku Dilema Tangani PPDB 2023
Jumlah calon siswa yang akan mendaftar ke SMAN 1 Batam membludak tak sebanding dengan jumlah kelas yang tersedia memunculkan dilema tersendiri.
Penulis: Beres Lumbantobing |
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Membludaknya siswa yang ingin masuk ke SMAN 1 Batam menjadi dilema bagi Kepala SMAN 1 Batam, Bahtiar.
Bahtiar mengaku bingung menangani persoalan PPDB tahun ini.
Bukan tanpa sebab, SMAN1 yang seharusnya hanya mampu menampung 504 siswa baru, namun kenyataannya masih ada sekitar 265 siswa lagi yang statusnya masih menunggu dan berharap untuk bisa diterima di sekolah yang menjadi favorit itu.
"Itulah kondisi yang kita hadapi saat ini. Kita hanya mampu terima 14 rombel dengan total siswa 504 orang, " ujar Bahtiar saat ditemui di SMAN 1 Batam, Selasa (11/7/2023).
Menurutnya, salah satu keterbatasan sekolah saat ini adalah dari sisi ruangan kelas.
Di mana, SMAN 1 Batam hanya memiliki 25 ruangan kelas saja.
Bahkan, ruang tersebut diisi oleh kelas 12 sebanyak 14 rombel dan sisanya 11 kelas diperuntukkan untuk kelas 11 dengan jumlah rombel yang juga mencapai 14 kelas.
"Artinya untuk kelas 11 saja kita sudah minus tiga kelas. Dan jelas kita sudah tidak memiliki ruangan lagi," tuturnya.
Baca juga: PPDB Batam 2023 dan Saran Ombudsman RI Buat Kadisdik Kepri
Sementara itu untuk kelas 10 atau siswa baru katanya, akan memakai sistem double shift.
Di mana siswa kelas 11 pulang siang dan dilanjutkan masuk siswa kelas 10.
Namun persoalan tidak sampai di situ saja, pasalnya masih ada sekitar 265 siswa lagi yang masih menunggu agar diterima di SMAN 1 Batam ini.
"Dengan 14 rombel saja kita sudah minus 3 kelas bagaimana kita menambah rombel lagi jika sekolah tetap menampung 265 siswa ini untuk masuk di SMAN 1 Batam, " sesalnya.
Berbagai solusi telah ia berikan, semisal dengan menambah kuota di setiap kelas yakni dari sebelumnya 36 orang per kelas menjadi 46 orang di setiap kelas.
Namun solusi itu tetap tidak mampu menampung semua siswa yang statusnya masih menunggu tersebut.
"Ya, kalau kita tambah 10 siswa per kelas itu hanya mampu menampung 140 siswa saja. Sementara yang ingin masuk ini masih ada 265 siswa lagi, " terangnya.
Bahtiar juga menyebutkan banyak dari siswa tersebut yang sudah diterima di sekolah negeri seperti SMAN 4 dan SMAN 24 Batam.
Namun mereka tetap bertahan diterima di SMAN 1 Batam.
Kondisi inilah yang menjadi dilema bagi SMA 1 Batam, sementara dari sisi lain sekolah keterbatasan ruangan kelas.
"Kita tak bisa memutuskan apakah siswa ini diterima atau tidaknya, karena yang bisa memutuskan tergantung kebijakan dari kepala dinas pendidikan provinsi, " sebut Bahtiar.
Saat ini, katanya, pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi mengenai kondisi ini dan sekaligus bagaimana solusinya.
Selain itu sekolah juga berkoordinasi dengan Ombudsman Kepri dan pihak saber pungli, mengenai kondisi yang tengah dihadapi oleh SMAN 1 Batam tersebut.
"Kita tetap kordinasi terkait penambahan siswa di setiap rombel ini sehingga ke depan tidak ada tudingan negatif bagi SMAN1 Batam, karena memang seperti inilah kondisinya, " ucap Bahtiar.
Solusi lainnya dari sekolah ialah dengan membuka kelas online dimana solusi ini masih menunggu persetujuan dari provinsi.
“Ketika ada kunjungan dari tim dari Monitoring dan Evaluasi Kementerian Pendidikan beberapa waktu lalu, mereka tidak mempermasalahkan kelas online ini dan itu salah satu inovasi Kepala Sekolah, yang penting kata mereka anak-anak dapat pembelajaran dengan baik, " kata Bahtiar. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)
Mahasiswi Ungkap Beratnya Jadi Guru di Pulau, Ini Respons Wali Kota Batam |
![]() |
---|
Amsakar Jawab Tuntutan Mahasiswa, Ajak Sosialisasi Kesadaran Warga soal Sampah dan Banjir |
![]() |
---|
BEM SI Kepri Nilai Kebijakan Investasi Batam Jauh dari Kepentingan Rakyat |
![]() |
---|
Batam Jadi Tempat Penyelundupan Manusia, Sepanjang Tahun Polda Kepri Tangkap 84 Mafia TKI |
![]() |
---|
Bahas RKUHAP, DPR RI Kumpulkan Aparat Penegak Hukum di Kepri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.