MATA LOKAL CORNER

Imigrasi Batam Duga Pelaku Love Scamming Datang Lewat Pintu Masuk yang Berbeda

Dugaan ini disampaikan oleh Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Imigrasi Batam, Ricky Rachmawan, dalam Mata Local Corner Tribun Batam, Kamis (

Editor: Eko Setiawan
ISTIMEWA
Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Imigrasi Batam, Ricky, Ketika memberikan penjelasan dalam Mata Local Corner Tribun Batam, Kamis (7/9/2023). 

TRIBUNBATAM.id, Batam - Para pelaku tindak kejahatan Love Scamming diduga masuk ke Batam secara sporadis dan tidak dalam waktu yang sama.

Dugaan ini disampaikan oleh Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Imigrasi Batam, Ricky Rachmawan, dalam Mata Local Corner Tribun Batam, Kamis (7/9/2023).

"Dari data keimigrasian, mereka datang melewati pintu masuk yang berbeda-beda, ada yang lewat Jakarta, Tanjungpinang hingga Batam. Dan masuknya pun tidak di hari dan tanggal yang sama," ujar Ricky.

Ia juga memperkirakan, tempat tinggal masing-masing warga negara (WN) China itu di Batam berada di wilayah yang berbeda-beda. Hanya saja, lokasi bekerjanya di tempat yang sama, yaitu salah satu bangunan di Cammo Industrial Park, Batam Center.

"Untuk daerah ditemukannya praktik Love Scamming, yaitu Simpang Kara Batam Center, kami sebelumnya sudah mendapat info, dan sudah mengumpulkan bahan keterangan, hanya saja alat-alat yang digunakan untuk melacak belum memadai," jelas Ricky.


Untuk itu, menurutnya, diperlukan sinergitas antarinstansi. Apalagi, Love Scamming merupakan kejahatan siber, sehingga jika tidak dimiliki alat-alat dan teknologi memadai maka akan sulit melacaknya.


Selama ini, Imigrasi Batam melakukan pemantauan lewat dua jalur yaitu administrasi dan lapangan. Pengawasan administratif dilakukan dengan mengecek data visa, ijin tinggal, dan lain sebagainya. Sedangkan pengawasan lapangan dilakukan berdasarkan data intelijen kemudian penindakan.


Dalam pengawasan lapangan, Imigrasi Batam juga membutuhkan aduan dan laporan dari masyarakat setempat yang menemui adanya aktivitas mencurigakan yang dilakukan orang asing di wilayahnya. Selama ini, Imigrasi Batam juga bergantung pada laporan-laporan dan data yang diberikan oleh hotel-hotel tempat orang asing menginap.


"Untuk memantau kegiatan apa yang dilakukan orang asing itu agak sulit, karena kami tidak bisa memantau semua satu per satu. Maka kami harapkan dukungan masyarakat, kalau ada gerak-gerik orang asing yang mencurigakan bisa lapor ke Imigrasi," imbau Ricky.


Setelah adanya pengungkapan kasus Love Scamming ini, Ricky mengatakan pihak Imigrasi Batam akan terus memperbaiki diri dalam hal prosedur pengawasa hingga teknologi yang dilakukan untuk melacak. Kalau perlu, katanya akan dilakukan pembuntutan terhadap orang asing yang mencurigakan di wilayah-wilayah Batam. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved