KISRUH REMPANG
Luhut Binsar Bicara Soal Rempang, Minta Pengkritik Tak Asbun, Sebut Sudah Clear
Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal rencana investasi di Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepri.
Sosialisasi tersebut, kata dia, seperti menjelaskan lokasi relokasi, sekolah para anak-anak, tempat pekerjaan, dan lain-lain.
"Kalau disosialisasikan dengan baik, saya rasa tidak ada masalah dan sekarang sudah dikerjakan," katanya.
Ia mengatakan, di Rempang memiliki banyak potensi investasi yang bagus. Di sana akan dibangun fotovoltaik.
Sementara Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menyebut jika Markas Besar (Mabes) TNI tidak mengerahkan pasukan untuk menangani konflik di Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Yudo Margono mengatakan, prajurit TNI yang ada di daerah Rempang diterjunkan oleh Komando Resor Militer (Korem) setempat yang dimintai bantuan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Baca juga: Menteri Bahlil Lahadalia Usulkan Pembangunan Museum di Rempang ke Pusat
"Saya kan enggak kerahkan pasukan. Pasukan (Mabes) TNI kan enggak ada. Saya kan enggak kerahkan pasukan, pasukan yang ada itukan pasukan di wilayah," kata Yudo Margono saat ditemui awak media di Dermaga Batu Ampar, Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (19/9/2023).
Menurutnya, selain dari Korem setempat, prajurit di Rempang merupakan pasukan dari Panglima Komando Armada (Pangarmada), Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal), dan Komando Distrik Militer (Kodim) setempat.
Yudo Margono bahkan mengaku dirinya meminta Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsekal Muda TNI Agung Handoko turun ke lokasi sebelum kerusuhan pada 7 September itu terjadi.
Ia mewanti-wanti agar prajurit TNI jangan sampai terlibat dalam pengamanan kerusuhan di Rempang.
"Saat awal sebelum terjadinya itu saya sudah kirim Danpuspom TNI langsung ke sini, untuk jangan sampai TNI terlibat, jangan sampai TNI terlibat, sehingga saya kirim, baru kemarin dia pulang, sehingga kita kerahkan Puspom TNI untuk mengawasi itu," ujar Yudo Margono.
Sebelumnya, Yudo Margono menjadi sorotan lantaran mengatakan bahwa TNI bertugas mem-back up polisi dalam proses pengamanan di Pulau Rempang.
Baca juga: Menteri Investasi Tegaskan Penarikan Aparat Jika Urusan Rempang Selesai
Yudo Margono menyampaikan perumpamaan jika terdapat seribu warga, maka seribu prajurit diterjunkan untuk "memiting" warga satu persatu.
"Umpama masyarakatnya seribu, ya kita keluarkan (prajurit TNI) seribu. Satu miting satu itu kan selesai. Enggak usah pakai alat, dipiting saja satu-satu," ujarnya dalam Pengarahan Netralitas Pemilu dan Bimbingan Teknik Tindak Pidana Pemilu 2023 yang disiarkan langsung oleh Mabes TNI pada Selasa (12/9).
Terkait hal ini, pihak TNI telah menyampaikan klarifikasi bahwa kata "Piting" itu berarti merangkul.
Di sisi lain, Yudo Margono juga telah menyampaikan permintaan maaf jika ucapannya tersebut menimbulkan pemahaman yang berbeda di masyarakat.
Kondisi sosial di Rempang memanas karena warga di 16 kampung akan direlokasi.
Sebab, area sekitar 17.000 hektar itu masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz)
Sumber: Tribunnews.com, Kompas.com
Warga Rempang Ziarahi Makam Leluhur, Peringati Setahun Lalu Bentrok dengan Aparat |
![]() |
---|
Terdakwa Aksi Bela Rempang Ini Dijerat UU ITE, Sidang Masih Bergulir di PN Batam |
![]() |
---|
Momen Mengharukan Keluar Dari Rutan, Supiandra Sebut Banyak Sekali Hal yang Dirindukan |
![]() |
---|
21 Orang Aksi Bela Rempang Bebas Hari Ini, Keluarga Menjemput di Rutan Batam |
![]() |
---|
Delapan Terdakwa Kasus Sidang Rempang Divonis Berbeda, Berikut Rinciannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.