BATAM TERKINI

Lima Sayuran Penyumbang Inflasi di Batam Menurut BPS per Desember 2023

BPS Batam mengungkap lima sayuran penyumbang inflasi di Batam per Desember 2023. Kepala BPS Batam, Aguskadaryanto juga mengungkap komoditi lainnya.

TribunBatam.id via Instagram @bps.batam
INFLASI BATAM - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Aguskadaryanto mengungkap lima sayuran penyumbang inflasi di Batam per Desember 2023. 

"Dari 90 kota di Indonesia, Batam dan Tanjung Pinang berurut-turut menempati urutan ke-23 dan ke-24 tingkat Indeks Harga Konsumen tertinggi," tambah Aguskadaryanto dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Minggu (7/1/2024).

Subkelompok makanan menyumbang inflasi sampai 1,08 persen di bulan Desember lalu, disusul subkelompok minuman beralkohol sebesar 0,94 persen, dan subkelompok rokok dan tembakau sebesar 0,46 persen.

"Dari 370 komoditas yang menyusun inflasi Kota Batam, 90 komoditas mengalami kenaikan harga, dan 39 komoditas mengalami penurunan harga," jelas Kepala BPS Kota Batam, Aguskadaryanto.

Berikut lima sayuran penyumbang inflasi di Batam

  1. Bayam: 0,0767 persen
  2. Bawang merah: 0,0586 persen
  3. Kacang panjang: 0,0470 persen
  4. Tomat: 0,0419 persen serta
  5. Sawi hijau: 0,0395 persen.

Ekspor di Batam

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis daftar negara tujuan ekspor Batam selama tahun 2023.

Baca juga: Harga Bahan Pangan Naik Signifikan, Inflasi di Batam Masih Terkendali

Sejumlah negara ini bahkan masih tujuan ekspor Batam pada tahun ini.

Data BPS mengungkap kegiatan ekspor Batam pada bulan November 2023 naik sebesar 13,80 persen atau senilai USD 139,7 juta dibanding bulan sebelumnya.

Ekspor komoditas non migas mengalami kenaikan sebesar 15,37 persen atau sekitar USD 142,99 juta, meski sektor migas mengalami penurunan sebesar 4,86 persen atau sekitar USD 3,83 juta.

"Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, kumulatif ekspor Kota Batam mengalami penurunan senilai USD 920,20 juta atau 6,45 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Aguskadaryanto, melalui rilis pers, Sabtu (6/1/2024).

Penurunan nilai kumulatif ekspor Januari - November 2023 dibandingkan Januari - November 2022 disebabkan oleh penurunan ekspor sektor non migas sebesar USD 431,11 juta (13,39 persen) dan penurunan ekspor sektor migas sebesar USD 489 juta (3,31 persen).

Baca juga: BPS Batam Ungkap Nilai Impor Batam Turun di November 2023

Menurut golongan barang, komoditas ekspor non migas terbesar dari Batam yaitu Mesin/Peralatan Listrik yaitu senilai USD 6.809,89 juta. Golongan ini menyumbang kontribusi 54,08 persen dari kumulatif ekspor non migas Kota Batam tahun 2023.

Golongan ekspor berikutnya, yaitu Mesin-mesin/Pesawat Mekanik senilai USD 1.368,79 juta (10,87 persen; Benda-benda dari Besi dan Baja senilai USD 816,96 juta (6,49 persen).

Kemudian minyak dan Lemak Hewan/Nabati senilai USD 691,65 juta (5,49 persen); Berbagai Produk Kimia senilai USD 491,04 juta (3,90 persen).

Ada pula kapal laut senilai USD 431,86 juta (3,43 persen); Plastik dan Barang dari Plastik senilai USD 263,01 juta (2,09 persen); Perangkat Optik senilai USD 256,93 juta (2,04 persen).

Selanjutnya cokelat senilai USD 246,14 juta (1,95 persen); dan Bahan Bakar Mineral senilai USD 176,74 juta (1,40 persen).

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved