FEATURE
Kisah Pilu Ayah dan Anak di Bintan Tinggal di Gubuk Reyot, Tidur Berselimut Jas Hujan
Sriariyanto alias Heri (45) dan anaknya Adit (12), warga RT 02, RW 09, Kelurahan Sei Lekop, Bintan, tinggal di gubuk reyot, tidur berselimut jas hujan
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Nasib pilu dialami seorang ayah dengan anak laki-lakinya di Kabupaten Bintan, Kepri.
Kehidupan mereka jauh dari kata layak. Itu dilihat dari tempat hunian mereka hingga jarak tempuh yang jauh dari keramaian.
Keduanya terpaksa tinggal di sebuah gubuk reyot. Gubuk itu berdekatan dengan hutan.
Mereka adalah Sriariyanto alias Heri (45) dan anaknya Adit (12), warga RT 02, RW 09, Kelurahan Sei Lekop, Bintan.
Baca juga: Nasib Sunandar, Mantan Aktor Petualangan Sherina Kini Tinggal Sendirian di Gubuk
Heri dan anaknya sudah lama tinggal di bangunan bekas tempat tinggal orang tuanya yang rusak. Bangunan itu kini berumur 24 tahun.
Gubuk tersebut terletak di tengah pohon-pohon tinggi dekat hutan dan cukup jauh dari pemukiman warga lainnya.
Bangunan rumah orang tua Heri yang semula berukuran 10×5 meter itu, terbuat dari semen dan kayu dengan penutup seng yang sudah usang di keempat sisinya.
Sebagian besarnya rusak. Hanya tinggal sekitar ukuran 3x3 meter dari bangunan rumah saja yang masih tersisa.
Itupun sudah tak layak huni. Entah masih bisa disebut rumah atau tidak.

Tempat tinggal keduanya juga ditumbuhi semak belukar. Sedangkan dinding rumah dipenuhi lumut tebal.
Tempat tinggal mereka jauh dari kata standar kehidupan manusia yang layak.
Angin yang bertiup setiap hari langsung menerpa mereka tanpa ampun, baik siang, sore maupun malam.
Satu-satunya perlindungan dari matahari dan hujan hanyalah sisa seng berkarat yang sudah sangat rusak.
Seng-seng yang tak utuh lagi itu tidak mampu menahan air hujan.
Air terus menembus seng rusak itu lalu mengenai badan keduanya.
Di Tengah Tren Kekinian, Griya Jamu Batam Rintisan Ayna Bertahan dengan Ramuan Tradisional |
![]() |
---|
Kampung Tua Bakau Serip, Nasib Si Sabuk Hijau di Ujung Nongsa yang Sunyi |
![]() |
---|
Cerita Petugas Damkar Bintan, Disambut Warga Bak Pahlawan Setelah Respons Cepat Kebakaran |
![]() |
---|
Sekolah di Anambas Raup Cuan dari Pisang Usai Sulap Lahan Kosong Jadi Kebun Produktif |
![]() |
---|
Sosok Idrus M Tahar, Sastrawan yang Kini Diabadikan Jadi Nama Perpustakaan Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.