Kasus Remaja Putri di Batam Tergoda Barang Mewah hingga Nekat Open BO Jadi Atensi PPA

Fenomena kasus asusila anak terlibat open BO hingga dijajakan oleh sesama teman bermain menjadi atensi PPA Batam dari banyaknya kasus kekerasan anak

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
Tribun Bali
Ilustrasi - Remaja putri terlibat praktik Open Booking Out (BO). UPTD PPA Batam beri atensi serius terkait kasus ini 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dari 144 data kasus kekerasan anak dan perempuan yang ditangani UPTD PPA Batam, terdapat sejumlah kasus menonjol. Seperti pencabulan oleh ayah tiri hingga kasus anak SMP open BO. 

Fenomena kasus asusila anak terlibat open BO hingga dijajakan oleh sesama teman bermain juga menjadi atensi UPTD PPA Batam

Konselor UPTD saat ini terus melakukan pembinaan pendampingan perubahan perilaku anak yang menjadi korban.

“Iya, dalam kasus yang kami tangani ada beberapa anak yang terjerumus dalam kasus open BO atau booking online. Ini menjadi perhatian kita bersama, lingkungan dan terutama orang tua,” ujar Kepala UPTD PPA Batam, Dedy Suryadi, Rabu (2/10/2024).

Baca juga: PPA Batam Catat 56 Kasus Kekerasan Anak Selama 2024, Dedy Ajak Korban Berani Speak Up

Dedy enggan merinci lebih dalam atas kasus itu, namun dari sejumlah kasus yang ditangani menandakan ini menjadi fenomena di Batam

UPTD PPA menangani kasus seorang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) terlibat dalam praktik open BO. 

Kasus itu mencuat setelah orang tua anak melapor untuk mendapatkan konseling bimbingan bagi sang anak. 

Menurut laporan, anak tersebut pertama kali ditawari untuk terlibat dalam "open BO" oleh teman bermainnya yang sudah putus sekolah. 

Tawaran berupa uang cepat dan kemampuan membeli barang mewah seperti handphone menjadi godaan bagi anak yang masih di bawah umur ini. 

Terpengaruh oleh bujukan teman-temannya, ia pun akhirnya terjerumus ke dalam praktik tersebut.

“Jadi anak ini kan punya teman bermain. Temannya itu sudah putus sekolah dan memiliki iPhone serta banyak duit. Timbullah rasa penasaran korban, akhirnya dengan tawaran dapat uang dan bisa beli iPhone, korban penasaran dan tertarik. Akhirnya ia pun terjerumus,” ungkap Dedy. 

Saat melakukan konselor, lanjut Dedy, korban atau anak yang masih duduk di bangku SMP ini justru terlihat santai seolah tak ada masalah atas insiden yang dialaminya. 

Baca juga: PPA Kota Batam Sebut Anak Korban Kekerasan Seksual di Sijantung Galang Kini di Tempat yang Aman

Pengakuannya, ia sudah beberapa kali open BO dengan beberapa pria hidung belang. 

Beruntung keterlibatan sang anak dalam aktivitas berbahaya ini diketahui oleh orang tuanya dan segera bertindak untuk mencari bantuan. 

Orang tua tersebut melaporkan masalah ini ke UPTD PPA Batam. Dengan harapan anak mereka dapat keluar dari lingkaran tersebut melalui bimbingan dan konseling yang tepat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved