FEATURE

Momen Ramadan 1446 Hijriah Menjadi Berkah Bagi Penjual Ikan Bakar di Pasar Tanjung Uma Batam

Berburu ikan bakar di Pasar Tanjung Uma, Kota Batam, Provinsi Kepri untuk menu berbuka puasa menjadi momen langka selama Ramadan 1446 Hijriah.

Ucik Suwaibah/Tribun Batam
TUNGGU IKAN BAKAR - Para pembeli antre menunggu ikan bakar miliknya matang di Pasar Tanjung Uma saat Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Langit mulai meredup sore itu, menyisakan semburat jingga membentang di ufuk barat. 

Sementara itu, pada suatu sudut Kota Batam, persis di Pasar Tanjung Uma, Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) aroma ikan bakar menyeruak di antara deretan meja pedagang. 

Asap panggangan mengepul, berpadu dengan suara riuh tawar-menawar dari para pembeli dan penjual datang silih berganti.

Selama Bulan Suci Ramadan, pasar tersebut selalu menjelma menjadi surga bagi para pencinta menu masakan laut yang segar. 

Biasanya takjil identik dengan makanan manis, namun di sini justru ikan bakar menjadi primadona untukmenu berbuka. 

Berbagai jenis ikan segar semisal kakap putih, kakap merah, ikan lebam, kerapu hingga ikan pari siap menggugah selera.

Sugianto, seorang penjual ikan bakar yang sudah belasan tahun berjualan di sini, mengaku selalu kewalahan melayani pembeli setiap momen Ramadan.

Baca juga: Senyum Semringah Warga Lingga dapat Takjil dari Polres Lingga Menjelang Buka Puasa

TAKJIL GRATIS - Murid TK Angkasa Lanud Raden Sadjad yang didampingi orang tua, saat membagikan takjil gratis kepada para pengendara di pertigaan Pantai Piwang, Kabupaten Natuna.
TAKJIL GRATIS - Murid TK Angkasa Lanud Raden Sadjad yang didampingi orang tua, saat membagikan takjil gratis kepada para pengendara di pertigaan Pantai Piwang, Kabupaten Natuna. (Birri)

"Saya mulai buka jam 2 siang sampai hanis magrib. Kadang pada jam 4 sore ikan pari sudah habis. Paling cepat ludes itu ikan pari," ujar Sugianto sambil membalik ikan di atas bara api.

Dalam sehari, dia bisa menjual 30 hingga 60 ekor ikan. Jika ada pesanan khusus, jumlahnya bisa meningkat hingga 80 ekor.

"Harga paling murah itu kakap, sekitar Rp 40 ribu. Kalau harga paling mahal Rp 80 ribu. Tergantung juga ya besar kecil ikannya. Lalu harga yang di pinggir jalan utama, bisa lebih dari Rp 100 ribu," tambah Sugianto.

Bukan hanya soal harga yang lebih terjangkau, Sugianto memastikan ikan yang dijualnya selalu segar dan memuaskan para pemesan.

"Ikan segar itu bisa dilihat dari perutnya. Kalau lembek atau pecah saat dibakar, berarti kurang segar. Insangnya juga harus merah, bukan pucat," jelas Sugianto.

Pasar Ikan Bakar di Tanjung Uma ini memang berbeda dan istimewa. Tidak seperti lapak di jalan utama yang buka setiap hari, bazar ini hanya ditemui pada momen Ramadan saja.

Baca juga: Pemilik Cafe di Singkep Lingga Ini Bagikan Takjil Hingga Sembako saat Ramadan 2025

BAGI TAKJIL - Kapolres Natuna AKBP Nanang Budi Santosa dan Ketua Bhayangkari saat membagikan takjil kepada pengendara yang melintas di kawasan simpang tiga Puskesmas Ranai.
BAGI TAKJIL - Kapolres Natuna AKBP Nanang Budi Santosa dan Ketua Bhayangkari saat membagikan takjil kepada pengendara yang melintas di kawasan simpang tiga Puskesmas Ranai. (Birri)

Bahkan warga dari berbagai Kecamatan yang penasaran, datang ke sina untuk mencicipi aneka menu olahan hasil laut tersebut.

"Kalau pagi memang ada yang jual ikan segar di ujung kawasan ini. Akan tetapi khusus ikan bakar, cuma ada di sini dan hanya setahun sekali," kata Sugianto.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved