PPPK KARIMUN

Jerit Hati Guru Honorer SD Negeri 01 Meral Barat Karimun Soal PPPK: Kami Tak Berpenghasilan Lagi

Suara bergetar terdengar dari sejumlah guru honorer di Karimun yang tak bisa ikut seleksi PPPK karena tertahan aturan saat di DPRD Karimun.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Yeni Hartati
PPPK KARIMUN - Fitriawati, seorang guru honorer di Kabupaten Karimun saat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi I DPRD Karimun baru-baru ini. Depan para wakil rakyat, ia terisak menceritakan nasibnya dan sejumlah guru honorer lain yang tak bisa ikut seleksi PPPK karena terbentur regulasi. 

Perihal penganggaran gaji bagi pegawai Non ASN.

Baca juga: Senyum Semringah 291 PPPK Karimun Tahun 2023 Ketika Dapat SK Pegawai

"Tiga bulan kami mengabdi. Kami berpikir kami anak tiri, tetapi ternyata anak pungut. Seolah-olah kami tidak mempunyai pemimpin. Dulunya kami punya penghasilan untuk menghidupi keluarga kami. Dan sekarang Rp 1 pun kami tidak menerima," sebutnya.

Di hadapan para wakil rakyat, ia menceritakan perjalanannya menghadiri RDP sepeda motor yang dikendarai oleh rekannya tak mampu lagi untuk menaiki bukit akibat tidak ada uang untuk service.

"Untuk naik bukit aja kami harus bantu pakai dorong kaki karena tidak ada uang untuk mengganti sprokcet motor," sebutnya.

Menjadi guru sejak tahun 2008, Fitriawati hanya fokus kepada anak-anak didiknya sebagai garda terdepan mencerdaskan anak-anak bangsa dan berperan penting dalam membentuk generasi berkualitas.

"Bagaimana nasib kami sekarang pak? Sekarang tidak ada lagi rekrutmen honorer. Sejak peralihan status banyak janji-janji yang kami terima. Kalau hanya regulasi saja, kami memang tidak ada tempat," katanya.

Baca juga: Angka Kelulusan Seleksi PPPK Karimun Rendah, Bupati Singgung Mutu Pendidikan

Ia sangat menyayangkan selama belasan tahun mengabdi dan menghabiskan masa di sekolah, pupus dalam kebijakan yang tertulis di secarik kertas.

"Kami hanya punya rasa kemanusiaan. Kami sudah mengabdi belasan hingga puluhan tahun, apakah pemerintah tega memberhentikan kami? Sekarang nasib dan masa depan kami menjadi sengsara," tutupnya. (TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved