KASUS ASUSILA DI NATUNA
Kasus Asusila di Natuna Libatkan Anak Kian Marak, Kejari Beberkan Sebab dan Upaya Pencegahan
Maraknya kasus asusila di Natuna buat Kajari prihatin. Ia membeberkan penyebab hingga upaya pencegahan agar hal tersebut dapat diminalisir.
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Natuna, Surayadi Sembiring mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya kasus kekerasan terhadap anak.
Khususnya kasus asusila di Natuna yang melibatkan anak di bawah umur.
Ia menjelaskan bahwa Kejari Natuna memiliki sejumlah program pencegahan.
Meski begitu, ia menekankan bahwa penanganan masalah ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh kejaksaan.
"Pencegahannya ini bukan hanya tugas kami. Polres, Pemkab hingga instansi terkait lainnya harus ikut terlibat. Selama ini juga sudah dilakukan sosialisasi secara rutin," ujar Surayadi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (15/5/2025).
Baca juga: Kasus Asusila di Natuna, UPTD PPA Natuna Tangani 4 Kasus Melibatkan Anak Sejak Awal 2025
Surayadi menyebut, faktor utama yang memicu meningkatnya kasus ini berasal dari pendidikan dan lingkungan.
"Salah satu faktornya adalah pendidikan dan lingkungan. Apalagi dengan maraknya penggunaan media sosial, hal ini turut memengaruhi peningkatan kasus-kasus asusila terhadap anak," katanya.
Sebagai bentuk edukasi hukum ke masyarakat, Kejari Natuna terus menjalankan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang menyasar pelajar dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
"Dalam program JMS, kita berikan penyuluhan hukum yang dikemas secara interaktif. Kita ambil contoh dari kasus-kasus nyata agar siswa bisa memahami bahayanya," terangnya.
Ia menambahkan, JMS biasanya digelar di 9 titik setiap tahunnya. Namun jika ada permintaan dari sekolah, Kejari siap turun langsung tanpa dipungut biaya.
Baca juga: Kasus Asusila di Natuna Kepri Ungkap Siasat Licik Oknum Guru Demi Penuhi Hasrat
Surayadi juga menyoroti motif di balik banyaknya kasus asusila terhadap anak yang ditangani Kejari Natuna.
Menurutnya, sebagian besar pelaku memanfaatkan kelemahan korban, dengan iming-iming uang dan rayuan.
"Banyak korban yang tidak mengerti, lalu terbujuk dan terbuai dengan iming-iming. Akhirnya anak di bawah umur ini menyerahkan segalanya. Motifnya dibaliknya rata-rata karena uang," tuturnya prihatin.
Untuk itu, Kejari Natuna siap bersinergi dengan pemerintah daerah dan kepolisian guna menekan angka kekerasan terhadap anak.
"Kami siap menggandeng pemda dan kepolisian untuk terus mensosialisasikan bahaya dan pencegahan terhadap kasus seperti ini," tegasnya.
Baca juga: Kasus Asusila di Natuna Korbannya Anak di Bawah Umur Terjadi Sejak Tahun 2021
Kasus Asusila di Natuna, UPTD PPA Natuna Tangani 4 Kasus Melibatkan Anak Sejak Awal 2025 |
![]() |
---|
Siswi SMP di Natuna Terlibat Kasus Asusila, UPTD PPA Pastikan Dapat Perlindungan Maksimal |
![]() |
---|
Pria di Natuna Sebar Video Asusila Mantan Pacar Lewat TikTok, Sempat Minta Uang dan Ancaman |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Predator Anak di Natuna, Korban Lebih dari Satu, Ini Fakta Lainnya |
![]() |
---|
Pekerja Serabutan di Natuna Nodai Bocah 11 Tahun, Korban Dirayu, Dijanjikan Nikah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.