OKNUM POLISI JUAL NARKOBA

5 Fakta Sidang eks Kasat Narkoba Polresta Barelang, Jaksa Tuntut Satria Nanda Hukuman Mati

Selain Satria Nanda, jaksa menuntut 4 eks anggota Satresnarkoba Polresta Barelang dengan hukuman mati dalam sidang di PN Batam pada Senin (26/5).

TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
SIDANG EKS KASAT NARKOBA POLRESTA BARELANG - Sidang pembacaan tuntutan eks Kasat Narkoba Polresta Barelang, Satria Nanda di PN Batam, Senin (26/5). Jaksa menuntut Satria Nanda dan empat mantan anggota Satresnarkoba Polresta Barelang dengan hukuman mati. 

Agenda sidang kali ini memasuki tahap pembacaan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU), yang sebelumnya mengalami penundaan Minggu lalu. 

Satria menjadi terdakwa pertama yang mendengarkan tuntutan terhadap dirinya dalam perkara ini.

Pantauan Tribun Batam, sekitar pukul 11.58 WIB, Satria keluar dari ruang tahanan sementara PN Batam

Ia tampak mengenakan kaos tahanan berwarna merah dan rompi bertanda nomor 54.

Baca juga: Breaking News, Kompol Satria Nanda Eks Kasat Narkoba Polresta Barelang Dituntut Pidana Mati

Di balik masker putih yang ia kenakan, sesekali ia menengok ke belakang, melihat sang istri yang duduk di kursi pengunjung  

Menariknya, saat menunggu sidang dimulai di ruang sidang utama, Satria terlihat membawa tasbih berwarna coklat di tangannya. 

Ia tampak duduk tenang di kursi terdakwa, sembari memegang tasbih tersebut.

Sidang yang berlangsung di ruang sidang utama PN Batam ini dipimpin oleh Majelis Hakim Ketua, Tiwik, dan dua hakim anggota Dauglas Napitupulu dan Andi Bayu. 

Tangis Sang Istri

Tangis istri eks Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol Satria Nanda pecah di Ruang Sidang Utama Pengadilan Negeri (PN) Batam, pada Senin (26/5/2025) siang. 

Hal itu tepat setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan tuntutan pidana mati terhadap suaminya yang terlibat kasus narkoba.

Kompol Juwita Oktaviani, istri Satria Nanda yang juga seorang perwira polisi, tak kuasa menahan air mata. 

Mengenakan kerudung biru dan masker hitam, ia menangis di pelukan kerabat perempuannya yang duduk di sampingnya. 

Meski suara tangis tak bersuara, namun tisu di tangannya tampak basah membasuh air mata yang tak terbendung.

"Kak tenang ya kak, yang sabar," ujar seorang wanita mencoba menenangkannya.

Beberapa istri dan kerabat dari keluarga lainnya pun terlihat cemas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved