Hal itu untuk mencegah covid-19.
Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Survei Lan Evidemiologi, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Batam, Romel Simanungkalit mengatakan, semua rangkaian evakuasi memperhatikan protokol kesehatan.
"Sudah berjalan dengan lancar, jenazah sudah dievakuasi. Tim medis kita gunakan APD lengkap dan sehabis itu, mereka disemprot disinfektan," ujar Romel.
Tidak hanya tim medis, belasan ABK yang diamankan juga diperiksa kesehatannya. Blt
Diduga Korban Perbudakan
Lagi, seorang Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal di atas kapal tangkap ikan berbendera China.
Kematian ABK ini diduga akibat menjadi korban perbudakan di atas kapal bersama belasan ABK lainnya.
Jenazah dievakuasi tim gabungan kesehatan KKP, biddokes dan Lanal Batam dari sebuah kapal yang sudah bersandar di Pelabuhan Lanal Batam.
Petugas mengevakuasi jenazah dari kapal ke mobil ambulans.
Selanjutnya, mayat WNI itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
• Jasad WNI yang Meninggal di Atas Kapal Berbendera China Dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri
• Masih Menumpang Belajar, Wali Kota Batam Janji Gedung SMPN 62 Dibangun Tahun Depan
Pantauan Tribun, Rabu (8/7/2020) sore, suasana evakuasi jenazah tampak ramai.
Puluhan petugas gabungan bersama awak media memadati dermaga pelabuhan Lanal Batam.
Lengkap dengan persenjataan, tim F1QR dan personel Polda Kepri berjaga di lokasi itu.
Tepat di dermaga pelabuhan Lanal Batam itu, ada dua unit kapal berbendera China yakni kapal Lu Huang Yuan Yu 118 dan Lu Huang Yuan Yu 117.
Kedua kapal ini diamankan oleh tim gabungan dari TNI-Polri.
Dari salah satu kapal itu, terdapat mayat WNI yang meninggal dan disimpan di lemari pendingin kapal.
Informasi meninggalnya seorang ABK ini didapat dari salah satu keluarga ABK dan dari Badan Intelijen Negara (BIN) pada tanggal 29 Juni 2020 lalu.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhart.
Harry menjelaskan, berawal dari informasi tersebut, tim dari Ditpolairud Polda Kepri menggunakan kapal serta heli milik kepolisian bersama Bakamla, Bea cukai dan Lanal Batam mengejar kapal tersebut.
"ABK yang meninggal berinisial HA merupakan WNI yang berasal dari Lampung," ujarnya.
(Tribunbatam.id/Alamudin/bereslumbantobing)