Bank Indonesia Kepri

Bank Indonesia Kepri Raih Dua Penghargaan saat Hari Jadi ke-23 Provinsi, Bukti Nyata Sinergitas

Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Kepri memperoleh dua penghargaan sekaligus pada peringatan hari jadi ke-23 Provinsi Kepri pada 24 September 2025.

Istimewa untuk Tribun Batam
BI KEPRI - Penghargaan Bank Indonesia Kepri saat peringatan hari jadi ke-23 Provinsi Kepulauan Riau di halaman Gedung Daerah Provinsi Kepulauan Riau pada 24 September 2025. Dua penghargaan ini menjadi cerminan sinergi untuk pembangunan daerah. 

Dukungan terhadap usaha kecil dan menengah, termasuk mendorong pelaku UMKM untuk menembus pasar ekspor, merupakan langkah konkret yang berdampak langsung pada perekonomian daerah.

Harapannya, program ini bisa semakin optimal sehingga UMKM Kepri lebih tangguh dan berdaya saing.

Dalam konteks inflasi, perlu dipahami bahwa sekitar 40 persen komponennya berasal dari faktor penawaran dan kejutan (supply shocks), misalnya cuaca ekstrem yang mengganggu pasokan pangan atau lonjakan harga minyak dunia.

Karakteristik ini membuat inflasi di wilayah Kepri lebih rentan dibandingkan daerah lain.

Karena itu, menjaga stabilitas harga tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan moneter, melainkan butuh kerja sama erat dengan pemerintah daerah melalui forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Kolaborasi ini menjadi kunci agar kebijakan fiskal, moneter, dan sektoral berjalan terintegrasi.

Penghargaan kedua yang diraih BI Kepri, yakni digitalisasi transaksi pemerintah daerah, memiliki makna strategis.

Digitalisasi bukan hanya soal memodernisasi sistem pembayaran, tetapi juga menciptakan tata kelola keuangan yang lebih transparan, efisien, dan akuntabel.

Dengan transaksi digital, aliran dana dapat diawasi secara real-time, potensi kebocoran anggaran berkurang, serta pelayanan publik berjalan lebih cepat.

Lebih jauh, digitalisasi transaksi juga membuka peluang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sistem pembayaran pajak dan retribusi berbasis elektronik.

Masyarakat lebih mudah menunaikan kewajiban, sementara pemerintah mendapatkan pendapatan yang lebih optimal.

Bagi UMKM dan pelaku usaha lokal, terbiasanya masyarakat menggunakan layanan keuangan digital akan mempercepat inklusi keuangan dan memperkuat ekosistem ekonomi digital.

Ke depan, saya berharap sinergi antara BI Kepri, pemerintah daerah, dan pelaku usaha semakin solid.

Tantangan global, volatilitas harga pangan, serta tuntutan transformasi digital hanya bisa dihadapi dengan kolaborasi yang berkesinambungan.

Pada akhirnya, stabilitas inflasi, tata kelola modern, serta penguatan sektor riil akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi Kepri yang berkelanjutan dan inklusif. (*)

Sumber: Tribun Batam
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved