Penganiayaan ART di Batam
Konselor Ungkap Kondisi Intan, ART Korban Penganiayaan di Batam Kerap Menangis dan Mimpi Buruk
Pendamping psikologis Shelter St. Theresia, Pankrasia Nasrani Halawa, S.Psi, mengungkapkan kondisi terkini Intan, ART korban penganiayaan di Batam.
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
Saat pertama diasuh shelter, Nanas melakukan asesmen untuk memastikan apakah Intan pernah memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup.
"Dia bilang belum membahagiakan orang tuanya. Dia merasa masih ada orang baik. Mungkin pernah terpikir, tapi setelah dijemput, harapan hidupnya naik lagi," paparnya.
Dalam penuturannya, Intan juga menghindari siapa pun yang pernah berinteraksi dengan Roslina.
Ketakutannya bukan pada hewan atau tempat tertentu, melainkan manusia.
Dari hasil psikologis, Intan dinyatakan mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dengan gejala seperti Ingatan berulang dan mimpi buruk.
Serta menghindari tempat dan orang yang terlibat dalam kasus, cara berpikir dan emosi yang berubah, nangis, emosi, marah, cemas.
Termasuk perubahan reaksi fisik dan emosional sepert sulit tidur, sulit konsentrasi, dan terkejut. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)
| Romo Paschal Kritisi Soal Pertanyaan Berulang Kepada ART Korban Penganiayaan Saat Sidang |
|
|---|
| Tangis Intan ART Korban Penganiayaan di Batam Pecah saat JPU Putar Video Kekerasan Majikan |
|
|---|
| Sidang Roslina di Batam Memanas, Trauma Intan Kambuh dan Menangis di Persidangan |
|
|---|
| Intan Bertemu Roslina di Sidang PN Batam, ART Korban Kekerasan Kini Jadi Saksi Majikannya |
|
|---|
| Romo Paschal Tanggapi Klaim Upaya Damai Roslina dalam Sidang Kasus Kekerasan ART di Batam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/Sidang-Roslina1311-2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.