Mandor Proyek di Bali Dibunuh 3 Anak Buahnya, Leher Korban Digergaji
Karena perbuatannya pelaku dikenakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Saat digorok, korban berusaha melawan. Namun karena pelaku berjumlah tiga orang, korban pun tewas.
“Selesai melakukan pembunuhan, para pelaku kabur ke Jawa Timur, membawa juga sepeda motor milik korban, yang saat ini sudah kita amankan sebagai barang bukti. Karena itu, kami juga akan mengenakan pasal berlapis untuk para pelaku atas pencurian sepeda motor,” tegasnya.
Baca juga: Paksa Istri Layani Korban, Tersangka Ikhsan Akui Tergoda Tawaran Novriandi
Ditemukan Luka di Leher Sedhana
Sosok mayat ditemukan di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Sabtu (25/10).
Korban diketahui bernama I Wayan Sedhana (54), seorang mandor proyek saluran irigasi yang berasal dari Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
Polres Gianyar telah mengkonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa tim Satreskrim dan Inafis Polres Gianyar telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan penyelidikan.
“Memang benar ada peristiwa penemuan mayat di subak Tenggaling Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring,” ujar Kasi Humas Polres Gianyar, IPDA Gusti Ngurah Suardita.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa korban ditemukan dengan luka robek pada leher dan saat ini sedang dilakukan proses identifikasi di RSU Sanglah.
“Motif kejadian masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman oleh tim Satreskrim Polres Gianyar,” ujarnya seizin Kapolres Gianyar, AKBP Chandra C Kesuma.
Kata dia, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini dan meminta masyarakat untuk tetap tenang dan kooperatif dalam membantu proses penyelidikan.
Korban diduga sudah meninggal dunia dua hari sebelum ditemukan. Saat polisi masih mengejar para pelaku.
Informasi dihimpun Tribun Bali, Minggu (26/10) korban pertama kali ditemukan Anak Agung Sri Adnyani saat hendak melakukan ritual keagamaan di sawahnya.
Di mana saat itu, ia melihat seorang laki-laki yang tidak dikenal terbaring di sawahnya dengan posisi di leher terdapat luka robek.
Perempuan yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) itupun langsung menghubungi aparat kepolisian Polsek Tampaksiring.
Tak berselang lama, polisi datang ke TKP dan melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti berupa gergaji berlumuran darah, cangkul, dan tiga pasang sandal, dan 1 meteran gulung.
| Paksa Istri Layani Korban, Tersangka Ikhsan Akui Tergoda Tawaran Novriandi |
|
|---|
| Hasil Visum Jenazah Dosen di Bungo Jambi, Indikasi Kuat Korban Pembunuhan |
|
|---|
| Detik-detik Penangkapan Ikhsan Tersangka Pembunuhan di Siak, Sempat Berbagi Istri dengan Korban |
|
|---|
| Dosen di Muaro Bungo Tewas Dibunuh di Rumah, Rekan Kerja Curiga Korban 2 Hari Tak Ngajar |
|
|---|
| Kecelakaan Maut Rombongan Peziarah asal Majalengka, 3 Orang Tewas dan 17 Luka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.