Presiden Prancis dan Charlie Hebdo Hina Islam, Erdogan Geram Ejek Berengsek Digambarkan Cabul

Kegeraman Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terhadap Prancis sepertinya benar-benar memuncak, setelah menghina Islam dan dirinya

Via Tribunnews Wiki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron 

Presiden Prancis dan Charlie Hebdo Hina Islam, Erdogan Geram Ejek Berengsek Digambarkan Cabul

TRIBUNBATAM.ID - Kegeraman Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terhadap Prancis sepertinya benar-benar memuncak.

Setelah mengejek dan mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mendiskreditkan Islam, Erdogan kembali geram dengan majalah satir Perancis Charlie Hebdo.

Baca juga: Yunani Meradang Dibikin Turki, Erdogan Kirim Kapal Survei ke Laut Mediterania

Baca juga: Ambisi Neo Ottoman di Bawah Recep Tayyip Erdogan, Turki Bisa Guncang China di Asia Tengah

Penyebabnya majalah yang pernah bermasalah memuat karikatur Nabi Muhammad tersebut memajang karikatur Erdogan yang digambarkan cabul.

Pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memiliki visi untuk menghidupkan kembali Kekaisaran Ottoman kuno
Pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memiliki visi untuk menghidupkan kembali Kekaisaran Ottoman kuno (Twitter)

Erdogan pun menyebut Charlie Hebdo "brengsek", setelah dia digambarkan secara cabul.

Tak hanya itu, Ankara juga berencana mengajukan "aksi diplomatik maupun hukum" setelah karikatur sang presiden dipajang di halaman depan.

Baca juga: Presiden Erdogan Murka Perancis Ikut-ikutan di Konflik Yunani: Jangan Main-main dengan Turki

Baca juga: Fakta Sejarah Erdogan Gagal Dikudeta, Militer Turki Kirim Pesan ke Eropa yang Pernah Dihajar di PD I

Dalam kartun di bagian depan itu, mantan Wali Kota Istanbul itu digambarkan hanya memakai pakaian dalam dengan membawa sekaleng bir.

Publikasi cabul yang dilakukan Charlie Hebdo itu tak pelak makin memperuncing ketegangan antara dua negara anggota NATO itu.

Baca juga: Kafe Bergaya Turki Satu-satunya di Batam, Hannah Kahve Diresmikan di Tengah Pandemi

Erdogan menyatakan, dia tidak pernah melihat gambar majalah satir itu.

Sebab, dia merasa tidak perlu memberi "kredit atas perilaku amoral".

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (kompas.com)

"Saya tak perlu mengatakan apa pun kepada si brengsek yang sudah menghina nabi saya seperti itu," tegasnya dalam pidato di parlemen.

Baca juga: Via Vallen Unggah Foto Tengah Bersepeda, Pamer Brompton Turkish Seharga Rp 75 Juta

Baca juga: Mesir dan Turki Makin Memanas, Parlemen Beri Izin Pemerintah Kerahkan Tentara ke Libya

Dia menyatakan sedih dan frustrasi bukan karena dia menjadi sasaran dari majalah itu.

Melainkan kartun Nabi Muhammad yang menuai kontroversi.

"Jahat dan jelek"

Turki, meski merupakan negara sekuler, mayoritas penduduknya beragama Islam.

Baca juga: Diejek Turki Munafik UEA Ikut Mesir dan Yordania, Perjanjian Damai dengan Israel Picu Kemarahan

Negara itu menjadi lebih konservatif dan nasionalis sejak Erdogan memerintah.

Kebijakan yang dibawa mantan Perdana Menteri Turki itu membuat mereka berseberangan dengan Perancis yang dipimpin Presiden Emmanuel Macron.

Macron sendiri sudah menegaskan dia tidak akan menurunkan kartun Nabi Muhammad sejak kasus guru sejarah yang dipenggal oleh remaja Chechen berusia 18 tahun.

Presiden Amerika, Donald Trump dan Presiden Turki, Recep Erdogan. Meski keduanya sekutu tapi hubungan sedang memanas.
Presiden Amerika, Donald Trump dan Presiden Turki, Recep Erdogan. Meski keduanya sekutu tapi hubungan sedang memanas. (Newsweek)

Dilansir AFP Rabu (28/10/2020), Erdogan menuding Macron melakukan "kebijakan jahat, jelek, dan provokatif untuk menebar kebencian".

Baca juga: Erdogan Naik Pitam Presiden Perancis Sebut Islam Dalam Krisis, Olok Emmanuel Marcon Periksa Mental

Karena gambar cabul yang dibuat oleh Charlie Hebdo itu, jaksa penuntut Ankara menyatakan bahwa mereka bakal menggelar penyelidikan.

Erdogan sendiri sebelumnya sudah menyerukan kepada publik untuk memboikot produk "Negeri Anggur", setelah Macron menolak menurunkan kartun Nabi Muhammad.

Baca juga: Erdogan Ubah Museum Hagia Sophia di Turki Menjadi Masjid, UNESCO Langsung Protes

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Kompas.com)

Bahkan, presiden berusia 66 tahun tersebut menyindir Emmanuel Macron untuk melakukan "periksa mental" karena sikapnya terhadap Islam radikal.

Paris langsung merespons dengan memanggil pulang duta besarnya di Ankara.

Baca juga: Pramugari Viral Bersihkan Diri Pakai Debu Pesawat sebelum Salat, Apa Itu Tayamum Dalam Islam?

Charlie Hebdo sendiri sudah pernah menjadi sasaran kemarahan pada 2015.

Saat itu, 12 orang stafnya tewas oleh dua bersaudara Cherif dan Said Kouachi, setelah sebelumnya mereka mengunggah gambar kontroversi itu.

Baca juga: Erdogan Siapkan UU Atur Penggunaan Medsos, Oposisi Anggap Karena Sering Kena Hujat Netizen

.

.

.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Digambarkan secara Cabul, Erdogan Sebut Charlie Hebdo Brengsek

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved