NATUNA TERKINI
Nasib Natuna Daerah Terdepan Kepri, Harga Cabai Rawit Sampai Sayur Naik Jelang Akhir Tahun
Harga cabai rawit hingga sayur di Natuna daerah terdepan Kepri naik jelang akhir tahun 2021.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadinkes) Natuna, Suherman mengungkap faktor sulitnya menambah ruang belajar pada tahun depan itu.
Selain plafon anggaran untuk pendidikan pada tahun 2022 terbilang kecil, persoalan lahan yang belum tersedia menurutnya menjadi kendala dalam merealisasikan penambahan ruang belajar pada sejumlah sekolah itu.
Baca juga: DPRD Natuna Bongkar Dapur Dinas Pendidikan, Rencana Bangun Kelas Masih Wacana
Baca juga: Dinas Pertanian Lingga Panen Cabai Rawit Lagi, Terapkan Metode Demplot
"Sepertinya tahun depan tidak ada penambahan karena kapasitas anggaran tak bisa nyampai situ. Inilah sebab kami tidak mengusulkan penambahan ruang belajar. Meskipun pada dasarnya kami perlu banyak tambahan ruang belajar. Saya kurang hapal jumlah ruang belajar yang diperlukan, tapi yang jelas masih banyak yang diperlukan," ungkap Suherman.
Ia juga mengaku belum bisa memastikan angka pasti anggaran dana pendidikan di tahun depan.
Ini karena pihaknya belum menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD tahun 2022.
"Paling kalau APBD-nya Rp 1 triliun, untuk pendidikan sekitar Rp 200 miliar karena sesuai undang-undang itu anggaran pendidikan harus 20 persen dari total anggaran," sebutnya.
Menurut Suherman, anggaran yang diperkirakan sekitar Rp 200 miliar itu tidak cukup untuk melaksanakan belanja kegiatan yang berskala besar apalagi kegiatan itu memerlukan pembebasan lahan.
"Jadi yang segitu itu paling untuk belanja wajib dan rutin saja sudah berapa. Kalau pun ada kegiatan fisik, paling yang bersifat renovasi dan rehabilitasi saja, lebih dari itu anggarannya tak cukup. Tapi kita coba aja lihat nanti DPA, kami belum menerima itu," pungkasnya.
Tidak hanya soal penambahan ruang belajar yang tidak memungkinkan pada 2022.
Kabupaten Natuna yang berada di ujung utara Indonesia dan termasuk daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) menjadi salah satu titik pembangunan Base Transceiver Station atau BTS oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melaui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI).
Fasilitas telekomunikasi di Natuna terus berkembang secara bertahap.
Perkembangan yang cukup signifikan dimulai sejak tahun 2012 silam.
Sampai saat ini peningkatan kapasitas telekomunikasi di Natuna masih berjalan secara dinamis.
Baca juga: Malangnya Nasib Bocah 2 Tahun, Hidup untuk Disiksa Ibu Kandung, Dibanting Dicekoki Cabai Rawit
Baca juga: Panen Perdana, Kelompok Tani Desa Sungai Buluh Lingga Antusias Petik Cabai Rawit
Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Insfrastruktur, Telekomunikasi dan Persandian Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Natuna, Nawari.
Ia menjelaskan, pembangunan Tower atau BTS milik pemerintah pusat di daerah perbatasan ini sudah dimulai secara bertahap sejak 2012, 2017, 2019 dan 2021.