NATUNA TERKINI

Nasib Natuna Daerah Terdepan Kepri, Harga Cabai Rawit Sampai Sayur Naik Jelang Akhir Tahun

Harga cabai rawit hingga sayur di Natuna daerah terdepan Kepri naik jelang akhir tahun 2021.

TribunBatam.id/Muhammad Ilham
Kondisi Pasar Tradisional Ranai di Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Selasa (28/12/2021). Harga cabai rawit merangkak naik jelang akhir tahun 2021 ini. 

"BTS milik pemerintah yang dibangun di Natuna hingga tahun 2021 total ada sebanyak 40 unit, 1 unit sudah merah putih (diambil alih oleh reguler atau swasta), 1 unit sudah tidak beroperasi dan sudah dirobohkan, dan jumlah total ini sudah termasuk 19 unit BTS (17 BTS, 1 PoI dan 1 Repeater) yang dibangun di tahun 2021 ini," kata Nawari kepada TribunBatam.id, melalui sambungan telepon, Kamis (23/12/2021).

Nawari juga menjelaskan bahwa, pembangun BTS untuk mendukung sinyal telekomunikasi di Natuna tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat, namun juga dilakukan oleh pihak swasta.

"Kalau BTS yang dibangun oleh pihak swasta juga ada dan sudah banyak. Sebelum tahun 2021 sudah ada 74 unit Tower atau BTS, dan di tahun 2021 ini sudah ada 6 unit baru lagi (yang sudah on air) ditambah 4 unit (on progres) serta 8 unit (yang sudah on air) dari berbagai operator berbeda. Gambaran total untuk BTS swasta yang dibangun di Natuna ada sekitar 92 unit,” jelasnya.

Dengan demikian, secara keseluruhan hingga tahun 2021 jumlah BTS di wilayah Kabupaten Natuna terdapat sebanyak 132 unit dan tersebar di sejumlah pulau.

BTS ini terdiri dari 40 unit milik pemerintah (BAKTI Kemkominfo RI) dan 92 unit milik swasta (reguler).

Menurut Nawari, untuk mendukung akses jaringan telekomunikasi di Natuna, pemerintah daerah cenderung mengusulkan lewat BAKTI Kekominfo RI.

Di samping itu juga, pendekatan dan pengusulan secara tidak langsung tetap terus disampaikan lewat operator yang beroperasi di Natuna

"Jadi memang untuk pembangun BTS ini, kita hanya bisa mengusulkan, tidak bisa membangun secara langsung. Usulan Pemda Natuna yang sudah terealisasi sejak 2012 hingga saat ini sudah terdapat 40 unit BTS yang dibangun melauli BAKTI Kemkominfo RI," kata Nawari.

Kendati demikian, Nawari mengatakan hadirnya BTS milik pemerintah tersebut di Natuna dinilai masih kurang maksimal.

Baca juga: 9 Khasiat Biji Selasih untuk Kesehatan, Kecil-kecil Cabai Rawit

Baca juga: Daging Ayam Ras dan Cabai Rawit Dorong Kenaikan Inflasi di Batam, Ini Kata Kepala BPS

Ini karena BTS itu belum semuanya menggunakan jaringan Fiber Optik (FO) dan atau Microwave (Radio Link) sebagaimana konsep teknologi yang dipakai oleh BTS milik swasta (reguler), BTS BAKTI Kemkominfo RI masih menggunakan teknologi Vsat (satelit).

"Kalau menggunakan teknologi Vsat (satelit) tentu bandwidth nya tidak bisa besar dan jika diperbesar itu membutuhkan biaya besar.

Yang kedua jangkauan area layanan juga tidak terlalu luas karena menggunakan antenna omni bukan sectoral (seperti yang ada di BTS swasta).

Keluhan full trafik juga sering ditemukan di wilayah yang dilayani oleh BTS tersebut.

Sehingga masih banyak masyarakat yang tidak puas dengan BTS yang dibangun oleh pemerintah pusat ini.

Tentunya kita berharap agar ke depan semua Tower atau BTS yang ada di daerah perbatasan ini dapat ditingkatkan oleh Pihak BAKTI Kemkominfo RI, menggunakan teknologi microwave (Radio Link) bahkan jika memang memungkinkan bisa juga dengan fiber optic (FO) dari Palapa Ring Barat (PRB) yang sudah ada di Pulau Bunguran ini," tutupnya.(TribunBatam.id/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Natuna

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved