KESEHATAN

5 Kebiasaan Makan Sehat yang Membuat Panjang Umur Menurut Penelitian

Terdapat 5 kebiasaan yang dipercaya bisa memperpanjang usia menurut sains yang perlu diketahui, yang tidak melulu harus rutin olahraga dan makan sehat

gridhot.id
Ilustrasi - Terdapat 5 kebiasaan yang dipercaya bisa memperpanjang usia menurut sains yang perlu diketahui, yang tidak melulu harus rutin olahraga dan makan sehat 

TRIBUNBATAM.id - Sains percaya umur panjang berkorelasi dengan gaya hidup yang sehat.

Selain menjaga kesehatan tubuh dengan rutin berolahraga, menjaga asupan makanan juga perlu diperhatikan.

Sebab, apa yang dimakan dipercaya sangat berkaitan dengan panjang umur.

Itu karena makanan yang dimakan akan mengurangi risiko terkena berbagai penyakit mematikan.

Nah, di bawah ini kebiasaan makan yang dapat diterapkan membantu mendapatkan umur panjang.

1. Berfokus pada serat

Salah satu cara terbaik untuk mengonsumsi lebih banyak makanan berbasis tanaman adalah dengan fokus untuk mendapatkan lebih banyak serat.

Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2019 dalam jurnal Lancet pun menemukan manfaat serat terhadap penurunan penyebab kematian.

Di mana, asupan serat yang cukup (antara 25 g hingga 29 g per hari) diketahui mampu menurunkan risiko kematian akibat berbagai penyakit seperti jantung, diabetes tipe 2, maupun kanker kolorektal.

Baca juga: 5 Manfaat Minum Kopi bagi Kesehatan, Umur Panjang hingga Cegah Penyakit Alzheimer

Baca juga: Kenali Ragam Manfaat Karbohidrat Ubi Jalar, Turunkan Berat Badan hingga Umur Panjang

2. Mengonsumsi kacang-kacangan

Mengonsumsi kacang-kacangan juga menjadi salah satu kebiasaan makan yang dapat memperpanjang usia kita.

Kacang-kacangan diketahui mengandung lemak sehat yang tinggi, yang membantu meningkatkan rasa kenyang sehingga dapat membantu mengelola berat badan kita.

Tidak hanya itu, kacang-kacangan juga telah dikaitkan dengan kesehatan otak yang lebih baik dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

3. Mengonsumsi sayuran yang berwarna-warni

Warna sangat penting dalam dunia tanaman atau sayuran, karena berasal dari senyawa yang disebut fitonutrien yang memberikan rona dan manfaat bagi tanaman.

Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi buah dan sayuran berwarna-warni juga dapat mencegah kita terkena penyakit sehingga kita bisa hidup lebih lama.

Baca juga: Ingin Panjang Umur, Hindari 8 Makanan Sumber Lemak Berikut Ini

Baca juga: 5 Minuman dengan Nutrisi yang Baik untuk Tubuh, Bikin Panjang Umur

4. Pilih sumber protein nabati dan ikan

Kacang-kacangan, polong-polongan, dan ikan menjadi sorotan dalam beberapa pola makan.

Pola makan mediterania alternatif (AMED), misalnya, mendorong konsumsi ikan berlemak seperti salmon, yang dapat menyediakan asam lemak omega-3 dalam jumlah yang melimpah.

Sementara itu, kacang-kacangan dan polong-polongan juga menyediakan serat selain protein.

5. Temukan fleksibilitas

Menurut ketua departemen nutrisi dan epidemiologi di T.H. Chan School of Public Health Harvard, Frank Hu, pola makan sehat dapat disesuaikan dengan individu dan mengikuti beberapa pendekatan yang dapat menghasilkan manfaat kesehatan secara signifikan.

"Agar seseorang dapat menerapkan kebiasaan makan sehat dalam jangka panjang, maka ia harus menikmatinya," terangnya.

"Jadi, penting bagi setiap individu untuk menyesuaikan kebiasaan makan sehat ini dengan preferensi makanan dan budaya mereka sendiri," ungkap dia.

Selain itu, seseorang tidak perlu berpegang pada satu pendekatan diet saja sepanjang hidupnya.

Untuk meningkatkan variasi dan kepatuhan, seseorang dapat beralih di antara berbagai pola makan sehat atau membuat pola makan fleksibel mereka sendiri.

Baca juga: Cara dan Penyebab Sulit Menurunkan Berat Badan

Baca juga: Rahasia Orang Zaman Dulu! Kebiasaan Ini Bikin Panjang Umur

Namun, prinsip-prinsip makan sehat yang utama harus tetap sama, yakni makanlah lebih banyak makanan nabati yang diproses secara minimal seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan.

Kemudian, batasi makan daging merah dan makanan olahan yang tinggi gula, natrium, dan pati olahan.

Jika merombak kebiasaan makan terasa berat, pertimbangkan langkah kecil yang lebih baik daripada tidak ada gerakan sama sekali.

Hu mengatakan bahwa banyak pola diet sehat tidak hanya membuat umur lebih panjang, tetapi juga pengurangan komplikasi risiko penyakit kronis.

"Sebagai contoh, kepatuhan yang lebih besar terhadap diet Mediterania dapat mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular di antara penderita diabetes," katanya, seperti dilansir dari kompas.com.

"Selain itu, kebiasaan makan yang sehat telah dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang lebih baik di antara penderita kanker payudara atau kolorektal," imbuh dia.

.

.

.

(TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved