PENEMUAN TENGKORAK DI BATAM

Penemuan Tengkorak di Batam Bikin Geger, Terungkap Motif dan Pengakuan Tersangka

Penemuan tengkorak di Setokok Batam menjadi satu di antara berita populer selama sepekan ini. Berikut sejumlah fakta yang dihimpun TribunBatam.id.

|

TRIBUNBATAM.id - Penemuan tengkorak di Batam tepatnya di kebung Kampung Teluk Air, Setokok, Kecamatan Bulang, Senin (11/12) menghentak publik.

Tidak hanya identitas tengkorak yang merupakan warga Batu Limau, Kecamatan Ungar, Kabupaten Karimun Provinsi Kepri bernama Fitriani (35).

Namun kasus pembunuhan di Batam yang sudah terjadi sekitar Agustus 2022 itu baru terungkap setelah penemuan tengkorak di Batam itu viral di Batam.

Titik terang motif pembunuhan Fitriani hingga ditemukan tinggal tengkorak terungkap setelah polisi menangkap Zul Herwan alias Yusri, kekasih Fitriani.

Anggota Satreskrim Polresta Barelang menangkapnya di Kecamatan Batuaji, Jumat (15/12) malam.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono mengungkap jika sekitar Agustus 2022, Fitriani datang ke Batam menemui Yusri.

Ia bahkan dijemput oleh Yusri begitu tiba di Pelabuhan Sekupang Batam.

"Keduanya menjalin hubungan," ungkap Budi Hartono, Sabtu (16/12/2023).

Fakta miris pun terungkap di sana.

Sebelum tiba di Pelabuhan Sekupang Batam, Fitriani diketahui sudah mengonsumsi obat pengugur kandungan.

Setelah mereka bertemu, Yusri mengajak Fitriyani jalan jalan ke Barelang.

Namun saat tiba di Kampung Teluk Air Setokok, Fitriani merasa kontraksi.

Hal ini membuat Yusri menepikan kendaraan dan membawa kekasihnya ke kebun di tepi jalan.

Sampai di dalam kebun, Fitriani ditidurkan.

Baca juga: Penemuan Tengkorak di Batam, Laporan Medis Ungkap Korban Sudah 3 Bulan Tewas

Namun kondisi Fitriani semakin pucat dan lemas.

Melihat kondisi tersebut, Yusri mengambol selendan dari dalam tas korban.

Awalnya ia memberikan kepada Fitriani untuk dijadikan bantal.

Namun karena kondisi Fitriyani semakin lemas, Yusri mengambil selendang tersebut dan langsung mencekik leher korban.

Hingga korban tidak bernapas.

Setelah korban tidak bernapas lagi, Yusri meninggalkan korban dan seluruh barang-barangnya.

"Jadi pelaku ini tidak membawa sedikitpun barang korban," kata Budi.

Dia juga mengatakan pelaku meninggalkan korban begitu saja, hingga akhirnya ditemukan sudah tinggal tengkorak.

DUKA Bagi Keluarga

Penemuan tengkorak manusia di Setokok, Kota Batam, Provinsi Kepri sebelumnya membuat geger warga Desa Batu Limau, Kecamatan Ungar, Kabupaten Karimun.

Sebab tengkorak yang teridentifikasi berjenis kelamin perempuan itu merupakan warga Karimun.

Tengkorak manusia itu ditemukan oleh warga Teluk Air, Setokok, Senin (11/12) sekira pukul 08.00 WIB

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono mengungkap hasil autopsi teridentifikasi jika itu merupakan tengkorak Fitriani (35).

Ia lahir di Batu Limau yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan alamat Jalan Indratano H. Atan RT 001 RW 001 Kelurahan Batu Limau, Kecamatan Ungar, Karimun.

Kepala Desa Batu Limau Kecamatan Ungar, Indratno mengatakan jenazah Fitriani sudah dimakamkan Rabu (13/12) sore.

"Iya benar, itu warga saya. Penyerahannya dari Rumah Sakit Bhayangkari ke pihak keluarga di Ungar. Korban sudah dikebumikan sekira pukul 15.00 WIB kemarin," ujar Indratno, Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Dari Penemuan Tengkorak di Batam, Polresta Barelang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Setahun Lalu

Indratno menambahkan, pihak keluarga telah sepenuhnya menyerahkan proses penyelidikan terhadap korban kepada pihak Polresta Barelang.

Sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk di makamkan pihak kepolisian juga sudah melakukan autopsi dan tinggal menunggu hasilnya.

"Sudah diproses oleh kepolisian di Batam. Tinggal menunggu hasil," ujarnya.

Indratno menjelaskan, sebelumnya korban berpamitan kepada keluarga untuk bekerja di Malaysia setahun belakangan ini.

"Keluarga mengetahui bahwa korban ini di Malaysia untuk berkerja, sudah lama sekitar 1 tahun 3 bulan. Keluarga terkejut korban ditemukan sudah dalam kondisi tidak utuh," ujarnya.

Secara terpisah, kerabat korban juga mengungkap kesedihannya di media sosial Facebook akun milik Fany Lisa.

Ia mengaku tidak percaya korban meninggal begitu cepat dan sudah dalam kondisi tidak utuh atau hanya bagian tengkorak saja.

"Memang udah lama tak ada dengar kabarnya, kami sangke korban kerja di Malaysia. Tahu-tahu udah macam gitu," ujarnya.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang/Ucik Suwaibah/Yeni Hartati)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved