NARKOBA DI KEPRI

Dalam Sepekan, Hampir 4 Ton Narkoba Diamankan di Perairan Kepri dari Dua Kali Penangkapan

Dua penangkapan narkoba sekala besar terjadi di perairan Kepri dalam sepekan. Total barang bukti narkoba hampir 4 ton. Berikut kasusnya

Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
NARKOBA DI KEPRI - Konferensi pers ungkap kasus narkotika jenis sabu dan kokain seberat 1,9 ton di Mako Lantamal IV Batam, pada Jumat (16/5/2025). Barang bukti 1,9 ton narkoba itu diamankan dari kapal asing pada Selasa (13/5/2025). Seminggu kemudian, Rabu (21/5/2025), tim gabungan kembali amankan barang bukti 1,8 ton narkoba jenis sabu-sabu dari kapal berbendera Indonesia di perairan Kepri 

Serta empat orang warga Myanmar berinisial UTT (65), AKO (41) KL (39) dan S (30).

Baca juga: Dramatis, TNI AL Keluarkan 8 Tembakan Peringatan saat Tangkap Kapal Pembawa 1,9 Ton Narkoba di Kepri

Adapun muatan dalam kapal ikan asing tersebut berupa 95 karung dengan rincian 35 karung berwarna kuning, berupa 20 bungkus Teh China warna hijau. 

Total 700 bungkus berbentuk kemasan Teh China hijau Dengan estimasi 700 kilogram.

Kemudian 60 karung berwarna Putih, berupa 20 bungkus berbentuk kemasan Teh China berwarna merah. 

Dengan total 1200 bungkus Teh China merah dengan estimasi berat 1.200 kilogram.

Muatan diduga berisi narkoba yang dikemas sedemikian rupa untuk mengelabui aparat keamanan di laut.

Kata Pangkoarmada I

Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Madya TNI Fauzi mengatakan, proses penyelidikan terkait penangkapan kapal pembawa 1,9 ton narkoba di Kepri masih berlangsung.

Itu untuk mengungkap dari mana barang tersebut berasal dan hendak dibawa ke mana. 

"Tentang kapal ini mau kemana dan darimana masih dalam proses, dan akan terus kita dalami oleh penyidik, sampai mana tujuan sesungguhnya," ujar Fauzi saat konferensi pers di Mako Lantamal IV Tanjung Sengkuang Kota Batam, pada Jumat (16/5/2025).

Ia menjelaskan, kapal tersebut membawa lima awak, terdiri dari satu nahkoda warga negara Thailand, dan empat anak buah kapal (ABK) asal Myanmar. 

"Kemudian apakah ada wni yg terlibat? Di kapal ini tidak ada. Di kapal ini ada 5 orang, terdiri dari 1 nakhoda Thailand, ABK 4 dari Myanmar," tambahnya.

Pihak TNI AL belum dapat memastikan dari mana narkoba itu berasal dan hendak dibawa ke mana. 

"Barangnya kami temukan di tengah laut. Proses penyidikan akan dilanjutkan oleh instansi berwenang untuk mengungkap jaringan dan tujuan sesungguhnya," kata dia menjelaskan.

Laksamana Fauzi menuturkan bahwa TNI AL hanya tahap awal pengamanan. 

Proses hukum selanjutnya akan ditangani oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved