Ramai Isu Beras Oplosan

Kementan Ungkap 212 Merek Beras Diduga Oplosan, Adakah Dipasarkan di Batam?

Ramai temuan Kementan soal 212 merek beras diduga dioplos menjadi kekhawatiran tersendiri. Disperindag pastikan belum ada di Batam

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
BERAS DI PASARAN BATAM - Potret tumpukan beras dari berbagai merek yang ada di toko grosir Batam, Kamis (17/7/2025). Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam memastikan, hingga kini belum ditemukan adanya indikasi praktik beras oplosan di wilayah Batam. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ramainya temuan Kementerian Pertanian RI terkait 212 merek beras diduga dioplos menjadi kekhawatiran tersendiri. 

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam memastikan, hingga kini belum ditemukan adanya indikasi praktik beras oplosan di wilayah Batam.

Kabid Perdagangan Disperindag Batam, Wahyu, menyebut pihaknya sudah melakukan pengecekan langsung ke sejumlah distributor utama di Batam, termasuk gudang distribusi di kawasan Batu Ampar dan Batam Kota.

"Hasil pengecekan tadi bagus. Dua tempat di gudang distributor Batu Ampar dan Batam Kota. Stok dan jumlah cukup. Kekhawatiran seperti yang terjadi di Jawa tidak ditemukan di Batam," ujar Wahyu, Kamis (17/7/2025).

Menurut Wahyu, dari 212 merek yang disebut Kementan, mayoritas belum ditemukan beredar di Batam.

Sebab pasokan yang beredar di kota ini sebagian besar berasal dari distributor lokal dan didominasi merek lokal.

"Kami cek beras yang sudah dikemas maupun yang sedang dikemas. Semuanya oke, terutama beras premium," katanya.

Meski begitu, Wahyu mengatakan pengecekan baru dilakukan di level distributor. 

Disperindag secara bertahap akan melakukan pengecekan, pengawasan ke pasar, toko grosir dan minimarket pada pekan ini.

"Yang sudah dicek ada tujuh titik. Untuk grosir dan ritel modern menyusul minggu ini," kata Wahyu.

Disperindag juga mengimbau masyarakat agar lebih cermat saat membeli beras. 

Bagi warga yang khawatir terhadap kualitas beras yang dibeli, Wahyu menyarankan agar sementara waktu menghindari merek-merek yang telah dipaparkan oleh Kementan.

"Kalau khawatir, bisa beli di luar merek-merek yang disebutkan pemerintah pusat," terangnya.

Adapun merek beras yang diduga dioplos itu di antaranya dari merek yang terafiliasi Wilmar Group meliputi, Sania, Sovia, Fortune, Siip. 

Kemudian, merek yang terafiliasi PT Food Station Tjipinang Jaya meliputi Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Setra Pulen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved