KALEIDOSKOP KEPRI 2015
Kaleidoskop 2015: Pejabat Pertamina Dibunuh, Mayatnya Dibuang di Rempang Barelang
Edy yang menjabat sebagai Senior Supervisor Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran TBBM Kabil itu ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan
1. Dimakamkan di Penyengat
Raja Azmah tak kuasa melihat jenazah suaminya, Edy Juanda yang terbaring di kamar jenazah RSOB, Minggu (3/5/2015).
Pejabat Pertamina Terminal BBM Kabil, Batam, Edy Juanda yang ditemukan tewas di Galang ternyata masih keluarga bangsawan Melayu di Pulau Penyengat. Jenazah pun rencananya akan dikebumikan di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, pada Senin siang ini.
Aji Anom, Branc Manager Pertamina Kepri menuturkan bahwa almarhum Edy Juanda merupakan sosok yang baik. Walapun berbeda kantor, ia mengenal korban merupakan sosok yang ramah.
"Dia orang yang baik. Kita kehilangan," ujar Aji Anom saat dijumpai di RSBP Batam di Sekupang, Minggu (3/5) petang.
Saat ditanyai apakah korban saat ini sedang memiliki masalah, baik dengan rekan kerjanya maupun dalam pekerjaanya, Aji mengaku tak mengetahui hal tersebut.
Meski sama-sama menjadi pejabat, dirinya tak mengenalnya begitu dekat. "Dia kantornya di Kabil, saya di Batam Center. Jadi tak begitu kenal dekat. Dia memang orang kedua di sana," kata Aji.
Semuai job kerjanya sebagai Senior Supervisor P3, Edy Juanda lebih berurusan mengenai penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM di depo tersebut.
Edy Juanda pernah tinggal di kawasan Baloi dan dikenal baik oleh lingkungannya. Di rumah priobadinya, RT 09/RW 08, Baloi Centre, Edy suka bergaul dengan lingkungan sekitar. Bahkan Edy pernah menjadi ketua RT di kawasan tersebut.
Namun setahun belakangan, Edy pindah tugas ke Kijang, Bintan. Rumah di Blok D No 85 miliknya kemudian dikontrakkan kepada orang lain.
"Pak Edy membawa keluarganya ke Kijang karena ikut dia," ujar istri Ketua RT 08 Baloi Centre, Sri.
Setelah bertugas di Bintan, korban kembali bertugas di Terminal BBM Kabil. Saat kembali pindah ke Batam, ia bersama keluarganya pindah dan tinggal di perumahan dinas Pertamina di Tanah Longsor, Nagoya. (Tribun Batam/wfa/ayf)