KALEIDOSKOP KEPRI 2015
Kaleidoskop 2015: Pejabat Pertamina Dibunuh, Mayatnya Dibuang di Rempang Barelang
Edy yang menjabat sebagai Senior Supervisor Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran TBBM Kabil itu ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan
9. Putri Edy Juanda Marah Lihat Pembunuh Ayahnya Senyum
Rekonstruksi Yusrijal alias Ijal (23) dan pacarnya Irma Rahma di kamar 201 Hotel Baloi Garden, Batam, usah berkelahi dengan Edy Juanda, Jumat (22/5/2015).
Keluarga Raja Azmah tak kuasa menahan amarah saat melihat rekonstruksi pembunuhan Edy Juanda, Supervisor Receiving, Storage & Distribution Terminal BBM Kabil Jumat (22/5) pagi.
Raja Azmah, istri Edy, hanya duduk lesu. Tetes demi tetes air mata terlihat membasahi wajahnya.
Tidak mudah bagi Azmah melihat bagaimana suaminya dibunuh. Dua kerabat berusaha menenangkan Azmah di dekat lobi hotel Baloi Garden, tempat rekonstruksi dilaksanakan.
Di sela tangisnya, terdengar Azmah mengeluarkan ratapan. Namun tak jelas apa yang diucapkannya. Seorang kerabat korban yang ikut menenangkan Azmah mengungkapkan kekecewaannya.
Wanita berkacamata itu menyayangkan kelalaian pihak hotel yang membiarkan orang selain tamu dapat masuk ke dalam kamar. "Kan kamarnya dekat sama tempat sekuriti. Kenapa orang lain bisa masuk?" ujar wanita tersebut dengan geram.
Sebanyak 33 adegan diperagakan oleh kedua pelaku, Yusrijal alias Ijal (23) dan kekasihnya Irma Rahma (20). Selain dua pelaku, seorang tukang ojek dan seorang pegawai hotel juga ikut sebagai saksi. Sementara Edy Juanda di perankan oleh seorang petugas dari Polresta.
Saat rekontruksi berlangsung, terlihat beberapa keluarga Edy Juanda lainnya. Kerabat korban yang terdiri dari pria dan wanita tersebut terlihat marah. Namun aparat kepolisian menjaga ketat proses rekontruksi.
Bahkan anak perempuan Edy yang mengikuti proses rekontruksi di dalam kamar hotel marah kepada Irma, satu tersangka, yang tersenyum ke arahnya. "Apa kau lihat-lihat! Senyum-senyum kau! Senang kau setelah membunuh!," sengit gadis berjilbab itu.
Namun proses rekontruksi yang berlangsung sekitar dua jam 30 menit tersebut berlangsung lancar. Seorang keluarga Edy mengaku marah karena melihat pelaku yang terlihat santai.
"Emosi lihatnya, Mas. Tapi kalau dipukul nanti kita pula yang kena," katanya.
Dari rekonstruksi, terlihat Rijal dan Irma memang berniat mencari mangsa. Rijal sudah menyiapkan pisau dari tempat kostnya, kemudian bersama Irma berjalan ke Jodoh untuk mencari target.
"Di kos-kosan pelaku ada tiga adegan. Semuanya 33 adegan," kata Wakasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Dasta Analis.
Edy yang mengendarai mobil Avanza hitam kemudian datang menghampiri Irma dan mengajaknya naik ke mobil. Edy sempat berhenti di sebuah warung dan membeli tiga kaleng bir. Edy pun kemudian berkeliling dan membawa Irma ke Hotel Baloi Garden.
Sedangkan Rizal mengikuti mobil Edy dengan menumpangi ojek. Ia terus berkomunikasi dengan Irma melalui telefon seluler.
"Pelaku sempat bertanya pada korban kemana mau dibawa. Korban jawab "lihat saja". Yang nentuin hotel itu korban," lanjut Dasta menirukan pembicaraan kedua tersangka.
Begitu sampai di hotel, Edy langsung memasukkan mobilnya ke garasi kamar 201. Saat berada di dalam kamar, Irma mematikan lampu. Mereka pun kemudian mulai bernegosiasi.
Sementara itu, Rijal datang mengendarai ojek dan langsung menanyakan kamar 201 pada sekuriti hotel. Saat pegawai hotel membukakan pintu rolling door, korban terkejut dan langsung bersembunyi di dalam kamar mandi.
Rizal pun masuk dan langsung menuju ke dalam kamar mandi. Melihat Rizal korban berteriak sambil menanyakan "kamu siapa". Tanpa aba-aba, Rijal mengeluarkan pisau dan menusuk korban.
Perkelahian keduanya sampai ke kamar tidur. Pada satu kesempatan, Rizal berhasil mencekik dan menusuk leher kiri Edy dengan pisau yang telah dibawanya.
Rizal memastikan korbannya telah meninggal dengan cara mengecek denyut nadinya. Ia pun kemudian membersihkan darah yang ada di lantai.
Selanjutnya Ia mengangkat tubuh Edy ke atas mobil Avanza. Kedua pasangan kekasih itu kemudian pergi meninggalkan hotel dan membawa mayat Edy ke kawasan Jembatan Tiga Barelang. Jenazah Edy kemudian dibuang di semak-semak. (Tribun Batam/ayf)