KALEIDOSKOP KEPRI 2015
Kaleidoskop 2015: Pejabat Pertamina Dibunuh, Mayatnya Dibuang di Rempang Barelang
Edy yang menjabat sebagai Senior Supervisor Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran TBBM Kabil itu ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan
4. Mobil Edy Juanda Belum Ditemukan
Mobil Toyota Avanza yang digunakan pejabat Pertamina Edy Juanda saat menjadi korban pembunuhan, Minggu (3/5/2015). Mobil ini juga yang digunakan pelaku untuk membuang korban ke Jembatan Tiga Barelang di hari yang sama.
Polisi masih berupaya menguak tabir motif pembunuhan Edy Juanda (55), pejabat Terminal BBM Pertamina Kabil. Hingga saat ini, belum ada perkembangan berarti. kematian Edy masih misterius.
Bahkan, mobil Toyota Avanza BP 1369 EI milik Edy, hingga saat ini juga belum ditemukan. Begitu juga perempuan yang saat itu ada di kamar hotel 201Hotel Baloi Garden, tempat Edy diduga dihabisi.
Pascakejadian tersebut, membuat sebagian karyawan Hotel Baloi Garden bekerja lembur. Sebab, hingga Selasa (5/5), tujuh karyawan yang bertugas pada saat Edy dibunuh masih dimintai keterangan di Mapolresta Barelang.
"Kami sudah dua hari belum pulang, karena yang tugas malam itu masih di Polres. Kan di sini cuma dua shift," ujar seorang pekerja pria di hotel itu, Selasa (5/5).
Meski demikian, kejadian tersebut tidak terlalu mempengaruhi jumlah tamu yang datang. "Biasa aja Bang, nggak terlalu ngaruh. Paling yang tahu aja yang tak jadi nginap," lanjutnya.
Jenazah Edy ditemukan di wilayah Jembatan 4 Barelang di kawasan Rempang Cate, Minggu (3/5) pagi oleh seorang warga. Edy diketahui sempat masuk kamar 201 Hotel Baloi Garden pada Minggu dinihari bersama seorang perempuan. Namun tak berselang lama, seorang pria misterius menyusul masuk kamar.
Setelah terjadi keributan, sekitar pukul 03.55 WIB, pelaku keluar membawa Edy menggunakan Toyota Avanza milik korban. Hingga kini, pelaku maupun perempuan itu belum diketahui keberadaannya. Begitu juga motif pembunuhan Edy, juga masih misterius.
Pantauan di Hotel Baloi Garden, kamar 201 yang diduga sebagai tempat Edy dibunuh masih disegel menggunakan garis polisi. Pihak hotel juga menutupi kamar tersebut menggunakan beberapa triplek.
Jajaran kepolisian dari Satuan Resese Kriminal Polresta Barelang masih terus mendalami kasus pembunuhan ini. Hingga kemarin, Toyota Avanza hitam yang dibawa pelaku juga belum ditemukan. Begitu juga perempuan yang diduga menjadi saksi pembunuhan itu.
Penyidik telah memanggil dan memeriksa 12 saksi. Selain itu polisi juga telah memeriksa rekaman CCTv dan sidik jari di lokasi kamar 201 hotel Baloi Garden yang diduga kuat menjadi lokasi Edy dibunuh.
"Masih kita selidiki. Semoga kasus ini cepat terungkap," kata Kapolresta Barelang Kombes Pol Asep Safrudin.
Kematian supervisor bidang penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM (TBBM) kantor PT Pertamina Trans Kontinetal Kabil tersebut juga meninggalkan duka yang mendalam bagi rekan-rekannya. Edy dikenal sebagai pribadi yang tidak terlalu banyak bicara.
"Meski pendiam, tapi dia orangya juga suka melucu dan baik. Kami sangat berduka," ujar Kepala Operasional TBBM Kabil, C Heri Sulistiono yang dijumpai wartawan, Selasa (5/5).
Dilanjutkan Heri, korban baru pindah kerja beberapa lalu sebagai kepala operasional penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM. Sebelumnya Edy bertugas di Kijang. Menurut Heri, empat bulan di tempat baru, tidak ada tanda-tanda bahwa Edy memiliki masalah, termasuk pekerjaan.
Pekerjaan yang ditangani Heri di stasiun penimbunan BBM, kata Heri, juga tidak begitu berisiko. "Saya kan atasannya. Jika dia ada masalah dengan pekerjaan, pasti saya tahu," kata Heri.
Oleh karena itu, rekan kerja Edy juga penasaran atas motif pelaku yang menghabisi nyawanya. Heri beserta segenap rekan korban yang lain berharap agar kasus pembunuhan tersebut dapat diusut tuntas oleh aparat polisi.
Heri juga mengharapkan agar pelaku pembunuhan wakilnya itu segera tertangkap dan dihukum sesuai tindakannya. "Kita juga ingin tau motif si pelaku yang tega membunuh dia," kata Heri. (Tribun Batam/ayf)