KALEIDOSKOP KEPRI 2015
Kaleidoskop 2015: Pejabat Pertamina Dibunuh, Mayatnya Dibuang di Rempang Barelang
Edy yang menjabat sebagai Senior Supervisor Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran TBBM Kabil itu ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan
6. Ny Azmah Terkulai Lihat Pelaku
Raja Azmah (duduk di kursi), istri dari Edy Juanda, pejabat pertamina yang tewas dibunuh pasangan kekasih Rijal dan Irma, tak kuasa menahan air matanya saat melihat rekonstruksi di Hotel Baloi Garden, Jumat (22/5/2015).
Raja Azmah (50) kehabisan kata-kata. Istri Edy Juanda, Supervisor Bidang Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran BBM PT Pertamina Trans Kontinetal Kabil, itu tiba-tiba lunglai ketika melihat wajah dua pelaku pembunuh suaminya di ruang Unit I Satuan Reserse Kriminal Polresta Barelang, Kamis (7/5) siang.
Istri pejabat pertamina Batam itu pun pingsang karena tak kuasa membendung rasa marah bercampur sedih. Para kerabat yang mendampinginya dengan cepat menahan tubuhnya yang hendak tumbang.
Melihat kondisi Azmah yang seperti itu, para kerabat langsung membawanya ke mesjid Polresta Barelang untuk ditenangkan. Bersama kerabatnya, ibu tiga anak tersebut mendatangi Mapolresta setelah mendapat kabar pembunuh Edy telah tertangkap.
Beberapa orang keluarga korban yang terdiri dari pria dan wanita terlihat mendapingi Azmah.
Setelah empat hari berlalu, misteri di balik pembunuhan Edy Juanda terungkap. Pelakunya adalah sepasang kekasih Yusrfijaldi alias Rijal (23) dan Irma Rahma (20).
Rijal ditangkap di tempat kosnya di Kompleks Maritim Square, Jodoh pada Kamis (7/5) pagi bersama Irma. Rijal ditembak di bagian kakinya karena hendak kabur saat penyergapan tersebut.
Hingga malam tadi Rijal dan Irma masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Barelang. Dari pengakuan pelaku, pembunuhan itu bermula dari niat keduanya untuk memeras Edy, yang malam itu sempat mengajak Irma check in di Hotel Baloi Garden.
Rijal yang dikontak oleh Irma melalui SMS, akhirnya datang dan melakukan pemerasan. Tetapi Edy Juanda melawan dan terjadilah perkelahian.
Rijal kemudian nekat menikam Edy di dalam kamar hotel. Jasadnya kemudian dibuang ke wilayah Jembatam Barelang, yang pada pagi harinya akhirnya ditemukan warga.
Tindakan sadis itu membuat istri, anak dan kerabat korban terpukul perasaannya. Seorang keponakan Azmah, Yanti juga tak kuasa menahan sedih saat melihat dua tersangka duduk di ruang pemeriksaan.
"Mereka (pelaku) sama Pak Edy sama-sama dari Jawa Barat. Kami gak mau mukulin mereka. Melihatnya saja sudah jijik," ungkap Yanti emosional.
Rijal dan Irma sempat mengatakan, nekat melakukan pemerasan atau kendak melakukan perampasan uang terhadap Edy untuk membeli beras dan membayar kos-kosan. Mendengar alasan itu, Yanti kembali menangis.
Direncanakan
Kejadian tragis pada pada Minggu dinihari, sekitar pukul 02.00 WIB itu berawal ketika Edy baru saja pulang berkumpul bersama rekan-rekannya di sebuah tempat hiburan malam di Batam.
Korban yang saat itu mengendarai mobil Toyota Avanza hitam bernomor polisi BP 1369 EI berhenti ketika melihat Irma sedang berdiri di depan tempat hiburan malam di Jodoh. Edy lalu mengajak Irma untuk masuk tempat hiburan malam yang tempatnya berbeda.
Irma pun menerima ajakan tersebut. Namun di dalam mobil, korban kembali merayu korban agar menemaninya di hotel. Edy kemudian membawanya ke kamar 201 Hotel Baloi Garden dan berjanji akan membayar Rp 350 ribu.
"Awalnya pelaku diajak korban ke tempat hiburan. Di mobil korban lalu merubah mengajak ke hotel " kata Kapolresta Barelang, Kombes Pol Asep Safrudin, Kamis (7/5).
Saat di hotel Irma telah menghubungi pacarnya, Rijal. Ia memberitahu Rijal dimana lokasi dirinya diajak oleh Edy. Dengan ojek, Rijal tiba beberapa puluh menit setelah keduanya check in. Korban kaget ketika mendengar rolling door kamar berbunyi. Ia langsung bersembunyi ke dalam kamar mandi.
"Belum sempat berhubungan. Tapi lampu kamar sudah dimatikan. Dia (korban) memakai celana dalam saja," tutur Irma sambil menunduk, di Mapolresta Barelang.
Rijal masuk kamar dan memeras dengan cara meminta uang. Namun Edy melawan dan kedua pria tersebut terlibat perkelahian dari kamar mandi hingga ke dalam kamar.
Saat bergumul di dalam kamar, tepatnya di depan televisi, Rijal mencabut sebilah pisau dan menikam korban. "Pelaku mengetahui korbannya tewas setelah pelaku memeriksa denyut nadi korban," kata Kapolresta.
Setelah memastikan tewas, kedua pelaku kemudian membungkus mayat korban menggunakan selimut hotel dan membuangnya ke Jembatan Barelang. Untuk menghilangkan jejak, pelaku sempat membersihkan bekas darah yang berceceran di lantai.
Sebelum meninggalkan hotel, Rijal juga ganti celana. Celana miliknya yang berlumuran darah dilepas dan ganti dengan celana milik Edy yang telah ia tikam.
Setelah Kedua pelaku kemudian kembali ke kawasan Jodoh. Minggu pagi, pelaku mengganti plat nomor mobil yang sebelumnya BP1369 EI menjadi BP 1223 RI di kawasan Batu Ampar. Dalam waktu empat hari pasca kejadian hingga tertangkap, kedua pelaku bebas berkeliaran menggunakan mobil tersebut.
"Mereka parkirnya di depan sebuah tempat hiburan di Jodoh," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Yoga Buanadipta Ilafi.
Saat ini kedua pelaku sedang dalam pemeriksaan aparat. Begitupun barang bukti berupa satu unit mobil beserta barang berharga milik korban berupa dompet, uang, jam tangan, dua buah batu akik dan dua unit telepon seluler juga ikut diamankan. Kedua pelaku terancam pasal 338 jo 340 jo 365 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara. (Tribun Batam/ayf)