KALEIDOSKOP KEPRI 2015
Kaleidoskop 2015: Pejabat Pertamina Dibunuh, Mayatnya Dibuang di Rempang Barelang
Edy yang menjabat sebagai Senior Supervisor Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran TBBM Kabil itu ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan
2. Edy Diduga Dibunuh di Hotel Baloi Garden
Tim Identifikasi Polresta Barelang melakukan olah TKP di kamar 201 Hotel Baloi Garden, Batam, Senin (4/5/2015) atas kasus pembuhunan Edy Juanda.
Misteri kematian Edy Juanda (53), Wakil Kepala Depo Pertamina Kabil Batam, mulai terkuak, kendati pelaku pembunuhan masih misterius.
Polisi menemukan bercak darah di kamar 201, Hotel Baloi Gartden, Batam, yang diduga adalah darah Edy.
Polisi menyisir hotel tersebut karena ditemukan handuk hotel di dekat penemuan jasad Edy di semak belukar Kawasan Rempang Cate, Barelang, Batam, Minggu (3/5) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB. Handuk tersebut ada label bertuliskan Hotel Baloi Garden.
Polisi menduga Edy dibunuh di dalam kamar hotel tersebut. Selain kamar itu dalam kondisi berantakan, juga ditemukan bercak darah di dekat televisi.
Petugas cleaning service hotel yang ditemui mengakui, pada Minggu (3/5) pagi, sekitar pukul 07.50 WIB, ia masuk ke kamar 201. Saat ditemukan, kamar dalam keadaan berantakan.
"Kamar gelap, lantai kotor dan sedikit berpasir. Saya nggak lihat kalau ada bekas darah di lantai. Soalnya kamar itu kondisinya gelap. Saya kerja pakai lampu emergency," kata Rohim, Senin (4/5).
Rohim mengatakan, saat itu dirinya tak merasa curiga atau ganjil karena sudah biasa, kamar ditinggalkan tamu dalam kondisi berantakan.
Hanya saja, Rohim mengakui, ada perlengkapan kamar hotel yang hilang, yakni berupa seprei, handuk, dan keset kaki.
"Aku nggak curiga atau rasa ada yang aneh. Tapi seprei sama handuk yang biasanya dua, tinggal satu saja. Selain itu, keset kaki juga hilang," ungkap Rohim.
Kendati demikian, tim identifikasi Polresta Barelang yang melakukan olah TKP menemukan ada bercak darah tertinggal di kaki meja televisi.
Diduga bercak darah itu adalah milik korban. Hanya saja, apakah Edy dihabisi di dalam kamar tersebut, polisi masih menelusurinya.
Deni, sekuriti hotel yang dimintai keterangan oleh polisi mengaku, setiap tamu yang check in di hotel, biasanya tak ada yang meninggalkan identitas diri.
Biasanya mereka masuk langsung bayar. Nah, pada malam Minggu itu, tamu yang menghuni kamar 201 menggunakan nama Bogel. Bogel datang bersama seorang perempuan.
"Kita tidak tahu apakah korban menggunakan nama Bogel atau orang lain. Tapi kita mencatat nomor plat mobilnya, Toyota Avanza BP 1369 EI " kata Deni.
Menurut Deni, penghuni kamar itu masuk hotel sekitar pukul 01.55 WIB, Minggu dinihari, bersama seorang wanita. Selang 15 menit kemudian, masuk seorang tukang ojek menurunkan seorang pria.
Pria tak dikenal itu langsung masuk ke kamar hotel 201. "Setelah itu, pukul 03.55 WIB, mobil Avanza tersebut keluar dari garasi hotel dan kemudian pergi," katanya.
Hingga saat ini, kepolisian telah memeriksa delapan orang terkait kasus pembunuhan tersebut. "Sudah delapan orang saksi yang sedang diperiksa," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Yoga Buanadipta Ilafi, Senin (4/5).
Dari hasil pemeriksaan, korban diduga dibunuh dengan cara dicekik dan disekap menggunakan seprei yang ditemukan menutup wajah korban di Rempang Cate.
Namun demikian, di leher korban juga terdapat luka tusukan. "Juanda tewas diduga karena kehabisan oksigen disebabkan oleh cekikan di leher hingga mengakibatkan tulang lidah korban patah," ujar Yoga.
Selain itu kata Yoga, pada tubuh korban juga ditemukan luka robek dalam di bagian leher kiri akibat benda tajam. Namun saat ini, pihak kepolisian belum bisa memastikan apa motif dari pembunuhan tersebut.(Tribun Batam/ALv)