KALEIDOSKOP KEPRI 2015

Kaleidoskop 2015: Pejabat Pertamina Dibunuh, Mayatnya Dibuang di Rempang Barelang

Edy yang menjabat sebagai Senior Supervisor Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran TBBM Kabil itu ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan

7. Baru Kali Ini, Pak

Yusrfijaldi alias Rijal (23) dan Irma Rahma (20), pembunuh supervisor bidang penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM PT Pertamina Trans Kontinetal Kabil, Edy Juanda, saat digiring di Polresta Barelang, Kamis (7/5/2015).

Sambil tertatih-tatih Yusrfijaldi alias Rijal (23) digandeng kekasihnya Irma Rahma (20) saat berjalan di areal Mapolresta Barelang, Kamis (7/5/2015).

Betis kiri Rijal tertembus peluru petugas karena ia mencoba kabur saat hendak ditangkap, Kamis pagi di kosnya di kawasan Jodoh, Batam.

Pasangan kekasih itu merupakan pelaku pembunuhan pejabat PT Pertamina Trans Kontinetal Kabil, Edy Juanda, Minggu (3/5) lalu.

Modus yang digunakan adalah mencari sasaran di sekitar tempat hiburan untuk dirampok. Jika tak ada perlawanan, mereka melakukan pemerasan. Diperoleh keterangan dari polisi, Rijal menyuruh kekasihnya untuk mangkal di depan tempat hiburan malam terkenal di Batam. Setelah mendapatkan target dan Irma diajak ke hotel, Rijal kemudian mendatangi mereka untuk beraksi.

"Pelaku menyuruh pacarnya berpura-pura menjadi PSK dan mencari laki-laki yang mengajaknya pergi. Selanjutnya mereka memeras dan merampok korban," kata Kapolresta Barelang, Kombes Pol Asep Syafruddin.

Selain itu, diduga pasangan ini juga kerap menjalankan modus lain untuk mengambil barang milik para korbannya yang lain. Dari pengakuan pada polisi, mereka sempat bercerita tentang modus pembiusan. Setelah orang yang mengajak Irma tak sadarkan diri di dalam hotel, mereka kemudian menyikat barang-barang korbannya.

"Diceritakan temannya, para pelaku ini juga melakukan tindak pidana dengan membius korban," lanjut Asep. Namun polisi masih melakukan pengembangan kasus tersebut.

Namun dikonfirmasi mengenai modusnya itu, Rijal mengaku baru pertama kali melakukan pemerasan. Hal itu pun membuat mereka kini terancam dipenjara dalam waktu lama karena kemudian terlibat tindak pembunuhan. "Baru kali ini saja pak," katanya.

Pemuda yang tinggal bersama pacarnya di sebuah kos-kosan di kawasan Jodoh Maritim Square itu mengatakan nekat karena masalah ekonomi. Ia dan pacarnya saat ini dalam keadaan menganggur.

"Saya baru berhenti bekerja. Uangnya buat beli beras sama bayar kos," ujar laki-laki yang sebelumnya bekerja sebagai buruh bangunan itu. (Tribun Batam/ayf)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved