ANAK MENINGGAL DITOLAK RS

Ketua RW di Batam Ungkap Kondisi Alif, Meninggal Dunia 2 Jam Setelah Keluar dari RSUD Embung Fatimah

Ketua RW di Sagulung Batam ungkap kondisi Muhammad Alif okto Karyanto (12) setelah dua jam pulang dari RSUD Embung Fatimah.

|
TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang
TPU SEI TEMIANG BATAM - Warga Batam saat menghadiri pemakaman Muhammad Alif Okto Karyanto (12), anak di Kecamatan Sagulung yang meninggal dunia dua jam setelah pulang dari RSUD Embung Fatimah, Senin (16/6/2025). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Samsudin, Ketua RW 10 Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengungkap kondisi Muhammad Alif Okto Karyanto (12) sebelum meninggal dunia.

Alif meninggal dunia dua jam setelah pulang dari RSUD Embung Fatimah Batam pada Minggu (15/6).

Anak pasangan Purwanto dan Zulfitra itu sebelumnya mendatangi RSUD Embung Fatimah Batam Sabtu (14/6) sekira pukul 22.30 WIB karena sesak napas yang ia keluhkan.

"Sesak napasnya sangat parah, anak ini sangat sulit bernapas, jadi kami bawa ke IGD RSUD Embung Fatimah," ucap Samsudin, Senin (16/6/2025).

Sesampainya di RSUD Embung Fatimah Batam, anak tersebut langsung ditangani dan diberikan pertolongan dengan bantuan oksigen dari rumah sakit.

Mereka dengan sabar menunggu pemeriksaan medis rumah sakit.

Baca juga: Pasutri di Batam Ini Berduka, Anak Meninggal Dunia 2 Jam Setelah Pulang dari RSUD Embung Fatimah

Hingga akhirnya Minggu (15/6) pukul 02.30 WIB, pihak rumah sakit menjelaskan bahwa pengobatan anak kami tidak bisa ditanggung BPJS Kesehatan dan harus membayar secara mandiri.

Pihaknya sempat meminta bantuan dan belas kasihan dari rumah sakit, karena kondisi anak masih belum stabil dan masih sulit bernapas.

Tapi pihak rumah sakit menurutnya menyarankan agar dibawa pulang.

"Kalau memang harus dirawat harus masuk sebagai pasien umum. Karena sakit yang diderita tidak masuk kategori yang ditanggung BPJS," kata Samsudin.

Saat itu, mereka dengan berat hati membawa anaknya mereka pulang.

Sebelum pulang, mereka juga meminta agar diberikan obat yang paling bagus.

"Jadi kami minta obat yang paling bagus. Saat itu kami dikasih resep, kami membayar obat di rumah sakit sebesar Rp 602.000,00," bebernya.

Baca juga: Kata RSUD Embung Fatimah Batam Soal Anak 12 Tahun Meninggal Dunia 2 Jam Setelah Keluar dari RS

Karena mereka meminta obat bagus, mereka juga diberikan resep untuk membeli obat di luar. 

Mereka kembali membeli obat di luar sesuai anjuran dokter seharga Rp 110 ribu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved