TOPIK
Operasi Tangkap Tangan KPK
-
Total uang suap yang diterima Walikota Tegal, Siti Masitha Soeparno (SMS) dan tangan kanannya yang juga pengusaha, Amir Mirza (AMH) sangat besar
-
Dalam operasi tangkap tangan KPK dalam kasus suap Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno, penyidik mengantongi uang Rp 300 juta.
-
KPK menetapkan tiga tersangka, yakni Siti Masitha, Amir Mirza sebagai penerima suap, sementara Cahya Supriadi, Wakil Direktur RSUD sebagai penyuap
-
Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno bukan satu-satunya kepala daerah di Jawa Tengah yang dijaring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
-
Bukannya prihatin terhadap penangkapan walikota cantik ini, berita itu justru membuat sejumlah warga Kota Tegal dan ratusan PNS di Pemko Tegal gembira
-
Walikota Tegal, Siti Masitha Soeparno, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (29/8/2017) petang.
-
Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem Jawa Tengah memecat kadernya yang berada di DPD Kabupaten Brebes.
-
Menggunakan rompi tahanan KPK berwarna oranye, Bunda Sitha sapan akrabnya, sempat menitipkan salam untuk warganya usai menjalani pemeriksaan KPK
-
Wali Kota Tegal, Siti Masitha Soeparno alias Bunda Siti resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (30/8/2017) sore.
-
Menurut peneliti di Indonesian Legal Rountable (ILR), politikus seperti Ketua Komisi III DPR adalah pihak-pihak yang punya perspektif melemahkan KPK
-
Sejumlah orang diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari tiga lokasi terpisah pada Selasa (29/8/2017) petang hingga tengah malam ini.
-
Saat pemaparan, ada orang yang mengatakan dari petugas KPK mau menerobos masuk ke dalam ruangan. Saat itu, yang jaga saya
-
Menjabat walikota sejak 23 Maret 2014, berpasangan dengan M Nursholeh. Dia merupakan anak dari mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Soeparno.
-
Sudah tiga kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah yang ditangkap KPK.Sebelumnya Bupati Klaten dan Kebumen, dan Selasa (29/8/2017), Walikota Tegal.
-
Ada sejumlah pihak yang ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) tersebut, satu di antaranya WaliKota Tegal Siti Masitha Soeparno.
-
Tadi Bu Wali memberi pengarahan kepada kami. Kemudian setelah rapat kembali ke rumah dinas sekitar pukul 17.00. Kemungkinan setelah itu Bu Wali dibawa
-
Penyidik KPK menangkap Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dalam operasi tangkap tangan (OTT), Selasa (29/8/2017), sekitar pukul 18.00 WIB.
-
Sebuah Mess Perwira Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan di Jl Gunung Saharu, Jakarta Pusat kini disegel KPK
-
APK menggunakan nama pihak lain yang diduga fiktif. Kemudian menyerahkan ATM itu ke ATB. Selanjutnya APK menyetorkan uang ke rekening tersebut
-
Setelah melakukan penangkapan, sejumlah petugas KPK langsung menyegel ruangan di Gedung Karsa yang merupakan gedung utama Kemenhub.
-
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membenarkan penyidiknya kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Rabu malam.
-
Anggaran kecil tapi bisa menimbulkan kerugian yang lebih besar. Kalau dari nilai proyek kan hanya Rp 100 juta, tapi nilai suapnya Rp 250 juta
-
Kejari bilang kasus bisa distop kalau ada setoran Rp 250 juta. Ini dilaporkan ke Bupati Pamekasan, Bupati menyuruh Inspektur harus diamankan
-
Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) menyegel Kantor Kejaksaan Negeri Pamekasan dan kantor Inspektorat Pemerintah Kabupaten Pamekasan
-
Bupati Pamekasan, Achmad Syafii dan Kepala Kejari Pamekasan, Rudi Indra Prasetya menjadi dua di antara 11 orang yang dibawa penyidik KPK.
-
Salah satu pihak swasta yang diperiksa KPK adalah Rico Maddari atau adik ipar Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti
-
aat penggeledahan dilakukan, beberapa petugas KPK datang dengan membawa beberapa orang tukang
-
"Tim KPK melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pejabat di Pemprov Bengkulu," kata Direskrimsus Polda Bengkulu, Kombes Pol Herman
-
Penangkapan yang diduga suap proyek jalan sebesar Rp 1 miliar itu berlangsung di Bulan Ramadan. OTT di bulan suci Ramadan bukanlah yang pertama
-
Mentereng di dunia usaha, Lily kemudian merambah dunia politik. Ia digaet Partai Golkar. Dia menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan 2009-2014