NELAYAN KEPRI DITANGKAP MALAYSIA

Identitas 3 Nelayan Bintan Kepri Ditangkap Keamanan Malaysia saat Melaut

Terungkap identitas 3 nelayan Bintan Kepri yang ditangkap otoritas Malaysia saat melaut.

TribunBatam.id/Istimewa
NELAYAN BINTAN - Otoritas keamanan Malaysia kembali menangkap tiga nelayan Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Foto evakuasi 7 nelayan Bintan yang terdampar di perairan Malaysia menggunakan KN Rantos-P210 milik PPLP Kelas ll Tanjunguban, Selasa (19/9/2023). 

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (HNSI Kepri) menyampaikan bahwa pemerintah baik pusat dan daerah khususnya serius dan peduli terhadap nelayan.

Sementara keluhan nelayan terhadap zona tangkap semakin sempit.

Hal itu disampaikan Ketua HNSI Kepri, Distrawandi.

Baca juga: Malaysia Tangkap Nelayan Kepri LAGI, Terjadi saat Peringatan HUT RI 17 Agustus

“Sekarang contohnya di Batam, zona tangkapnya sudah semakin sempit. Karena tankiling, lego jangkar hingga penimbunan,”ujarnya.

Ditambah lagi, jarak antara daerah tempat tinggal nelayan dengan perbatasan perairan internasional juga cukup dekat,

“Ini menyebabkan, khususnya nelayan tradisional kita yang dengan keterbatasan alat ahkirnya harus menerima nasib bila terlewat garis perbatasan,”sebutnya.

Ia pun meminta, perhatian serius yang diinginkan kepada nelayan di Kepri terhadap pembekalan pemahaman terhadap batas perairan hingga kelengkapan alat melaut.

“Masalahnya batas itukan ditentukan koordinat. Beda kalau batasnya nampak seperti tembok. Maka perlu adanya gerakan masif pemerintah pusat dan daerah untuk memberikan pemahaman itu ke nelayan kita,” tegasnya.

Baca juga: Bakamla RI Kerahkan KN Tanjung Datu Jemput 8 Nelayan Natuna di Malaysia

Terhadap kelengkapan saat melaut, perlu juga dibekali kepada nelayan tradisonal saat melaut. Mulai dari life jacket, lampu penerangan, dan alat untuk mendeteksi batas perairan.

Apalagi seperti daerah Belakang Padang dan Kasu di Batam, sangat dekat terhadap perbatasan perairan internasional.

“Sepanjang tahun 2024, untuk Batam saja. Kasus nelayan yang melewati perbatasan seingat saya sih baru ini aja yang empat nelayan itu. Kami tentu berdoa dan berharap tidak ada lagi,” ujarnya. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng/Endra Kaputra)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved